NEWS TANGERANG– Sobat NewsTangerang, siap-siap kaget dengan kabar terbaru dari Meta! Raksasa teknologi ini baru saja mengumumkan perubahan besar pada kebijakan privasinya, dan jujur saja, ini mungkin bikin kamu sedikit geleng-geleng kepala. Mulai tanggal 16 Desember mendatang, semua interaksi kamu dengan fitur AI generatif mereka, baik itu obrolan suara atau teks dengan Meta AI, bakal dipakai buat personalisasi konten dan rekomendasi iklan di seluruh platform mereka. Ngerinya, kan?
Pengumuman Mengejutkan dari Meta
Jadi, intinya begini: Meta akan menggunakan data dari chat AI kamu untuk "meningkatkan rekomendasi yang kami berikan kepada orang-orang di seluruh platform kami sehingga mereka lebih cenderung melihat konten yang benar-benar mereka minati" dan "lebih sedikit konten yang tidak mereka minati." Kedengarannya mulia, tapi implikasinya cukup dalam buat privasi kita. Bayangkan, setiap kali kamu ngobrol sama Meta AI, entah itu di Facebook, Instagram, atau bahkan WhatsApp, percakapan itu bisa jadi "bahan bakar" buat algoritma iklan mereka.
Gimana Cara Kerjanya?
Meta memberikan contoh yang cukup jelas: kalau kamu ngobrol sama Meta AI tentang hobi mendaki gunung, jangan heran kalau setelah itu kamu mulai melihat rekomendasi grup pendaki, postingan teman tentang jalur trekking, atau iklan sepatu gunung. Gak habis fikir, kan? Dari percakapan santai, tiba-tiba feed kamu penuh dengan hal-hal yang relevan. Ini berlaku di Facebook dan Instagram. Jadi, kalau selama ini kamu merasa iklan di Meta sudah cukup personal, siap-siap saja level personalisasinya bakal naik drastis!
Bukan Cuma Facebook dan Instagram, WhatsApp Juga Kena!
Yang bikin so sad adalah, perubahan ini enggak cuma terbatas di Facebook dan Instagram aja. Fitur AI di WhatsApp yang ditenagai oleh Meta AI juga akan terdampak. Jadi, kalau kamu sering pakai AI di WhatsApp untuk berbagai keperluan, mulai sekarang harus lebih waspada. Data percakapanmu di sana pun bisa ikut dianalisis untuk tujuan rekomendasi konten dan iklan. Ini menunjukkan betapa terintegrasinya ekosistem Meta, dan bagaimana satu kebijakan bisa punya efek domino di semua layanannya.
Kapan Mulai Berlaku dan Bisakah Kita Menolak?
Kamu akan mulai menerima notifikasi resmi tentang perubahan ini paling cepat tanggal 7 Oktober. Nah, bagian yang bikin banyak orang mengernyitkan dahi adalah ini: kamu tidak bisa menolak kebijakan baru ini. Dih, kok gitu? Ya, begitulah. Meskipun kamu masih bisa menyesuaikan konten dan iklan yang kamu lihat (seperti yang sudah bisa dilakukan sekarang), kamu tidak punya opsi untuk mematikan penggunaan data chat AI kamu secara spesifik untuk tujuan ini. Ini adalah keputusan yang diambil Meta secara sepihak dan harus diterima oleh penggunanya.
Topik Sensitif Aman, Tapi…
Ada sedikit angin segar di tengah kebijakan yang cukup "mengintip" ini. Meta menyatakan bahwa percakapan kamu dengan Meta AI tentang topik-topik sensitif seperti pandangan agama, orientasi seksual, pandangan politik, kesehatan, asal ras atau etnis, keyakinan filosofis, atau keanggotaan serikat pekerja, tidak akan digunakan untuk menampilkan iklan. Mantap Bos, setidaknya ada batasan di sana. Tapi, perlu diingat, ini adalah satu-satunya pengecualian yang berlaku. Di luar topik-topik tersebut, semua interaksi kamu dengan Meta AI berpotensi jadi target iklan. Jadi, tetap harus bijak dalam menggunakan fitur AI ini, ya.
Dampak Global: Miliaran Pengguna Terdampak
Meta mengungkapkan bahwa lebih dari satu miliar orang menggunakan Meta AI setiap bulannya. Angka ini jelas bukan main-main. Artinya, perubahan kebijakan privasi ini akan memengaruhi sekitar satu dari delapan orang di planet ini. Bayangkan saja, seberapa besar skala pengumpulan data yang akan terjadi. Ini bukan hanya tentang iklan yang lebih relevan, tapi juga tentang bagaimana perusahaan besar seperti Meta terus memperluas jangkauan mereka dalam mengumpulkan dan memanfaatkan data pribadi penggunanya. Ini menjadi pengingat penting bagi kita semua tentang pentingnya memahami kebijakan privasi di setiap platform yang kita gunakan.
Jadi, Apa yang Bisa Kita Lakukan?
Meskipun opsi untuk menolak kebijakan ini tidak ada, kita sebagai pengguna tetap bisa lebih cerdas dalam berinteraksi dengan Meta AI. Pertama, selalu ingat bahwa apa pun yang kamu diskusikan dengan AI, berpotensi digunakan untuk personalisasi. Jadi, pikirkan dua kali sebelum berbagi informasi yang terlalu pribadi atau sensitif (di luar pengecualian yang sudah disebutkan). Kedua, manfaatkan fitur pengaturan iklan yang ada untuk mencoba mengontrol jenis iklan yang kamu lihat, meskipun ini tidak menghentikan pengumpulan data dasarnya. Terakhir, teruslah jadi pengguna yang kritis dan sadar akan hak-hak privasi kamu di dunia digital. Kebijakan ini memang bikin geleng-geleng kepala, tapi setidaknya kita tahu apa yang sedang terjadi.
Penulis: Tita Yunita
Editor: Santika Reja
Terakhir disunting: Oktober 2, 2025