Seedbacklink affiliate

Terkuak! DNA Babon Ungkap Lokasi Negeri Dongeng Mesir Kuno yang Hilang dari Peta!

Piramida Giza dan Sphinx ikonik di Mesir dengan langit biru cerah.
Misteri peradaban Mesir Kuno masih terus diungkap, termasuk keberadaan "Tanah Dewa".
banner 120x600

NEWS TANGERANG– Sobat News Tangerang, siapa sih yang nggak penasaran sama misteri Mesir Kuno? Piramida megah, firaun yang berkuasa, sampai dewa-dewi yang bikin takjub. Tapi, ada satu misteri yang bikin para ahli pusing selama berabad-abad: di mana sebenarnya letak kota legendaris bernama Punt? Sebuah negeri dongeng yang disebut-sebut dalam catatan kuno, namun tak pernah muncul di peta.

Misteri Negeri Dongeng yang Hilang

Bayangin aja, selama ribuan tahun, kota Punt ini cuma jadi mitos. Disebutkan dalam hieroglif kuno sebagai "Tanah Dewa", tempat yang kaya akan harta karun eksotis, mulai dari emas, kemenyan, mur, gading, sampai binatang buas yang langka. Para firaun Mesir kuno sering mengirim ekspedisi besar-besaran ke Punt untuk mendapatkan barang-barang mewah ini, yang sangat penting untuk ritual keagamaan dan menunjukkan kekayaan mereka.

Ekspedisi paling terkenal adalah yang dipimpin oleh Ratu Hatshepsut sekitar tahun 1477 SM. Relief di kuilnya di Deir el-Bahari secara detail menggambarkan pelayaran ke Punt dan barang-barang yang dibawa pulang. Namun, meski ada banyak bukti tertulis dan visual, lokasi pasti Punt tetap jadi teka-teki besar. Apakah di Semenanjung Arab? Atau di sepanjang pantai Afrika Timur, seperti Eritrea atau Somalia? Para ahli cuma bisa menduga-duga.

Baboon: Kunci Tak Terduga dari Masa Lalu

Nah, di sinilah ceritanya jadi makin seru, Sobat News Tangerang. Ternyata, kunci untuk memecahkan misteri Punt ini datang dari makhluk yang sama sekali nggak terduga: babon! Ya, monyet berwajah anjing yang sering kita lihat di kebun binatang. Siapa sangka, hewan ini punya peran penting dalam mengungkap rahasia sejarah Mesir Kuno.

Bangsa Mesir kuno punya ketertarikan khusus pada babon. Mereka nggak cuma memelihara babon sebagai hewan peliharaan, tapi juga menganggapnya suci karena hubungannya dengan Dewa Thoth, dewa kebijaksanaan, tulisan, dan bulan. Thoth sering digambarkan dengan kepala babon atau ibis, menunjukkan betapa pentingnya hewan ini dalam kepercayaan mereka.

Mengapa Mesir Kuno Tergila-gila Babon?

Para ahli menemukan banyak bukti bahwa babon dipelihara di penangkaran oleh orang Mesir. Bahkan, untuk memastikan mereka nggak terlalu berbahaya, gigi taring babon yang paling tajam dicabut. Ini menunjukkan betapa dekatnya hubungan antara manusia dan babon di peradaban kuno itu. Mereka bukan sekadar hewan, tapi bagian dari kehidupan sehari-hari dan spiritual.

Babon-babon ini sering diimpor dari tempat-tempat jauh, dan catatan kuno menyebutkan bahwa banyak dari mereka berasal dari Punt. Ini adalah petunjuk krusial yang selama ini terabaikan. Jika babon-babon itu berasal dari Punt, dan kita bisa melacak asal-usul babon itu, maka kita bisa menemukan Punt!

DNA Bicara: Bagaimana Babon Membuka Rahasia

Gisela Kopp, seorang ahli genetika dari Universitas Konstanz, Jerman, adalah salah satu ilmuwan yang memimpin penelitian revolusioner ini. Ia dan timnya mempelajari DNA dari mumi babon yang ditemukan di situs-situs Mesir kuno. "Ada cerita-cerita yang mengatakan bahwa mereka mendapatkannya dari Punt, tanah yang penuh legenda dan misterius," jelas Kopp kepada Live Science.

Penelitian DNA ini bukan cuma sekadar iseng, Sobat News Tangerang. Ini adalah terobosan ilmiah yang luar biasa. Dengan menganalisis materi genetik dari sisa-sisa babon yang dimumikan, para ilmuwan bisa memetakan asal-usul geografis mereka. Setiap populasi babon di dunia punya ciri genetik unik yang bisa menjadi "sidik jari" lokasi asal mereka.

Terobosan Sains yang Mengguncang Sejarah

Metode ini mirip dengan bagaimana kita melacak nenek moyang manusia atau migrasi hewan modern. Dengan membandingkan DNA babon mumi dengan DNA babon modern dari berbagai wilayah di Afrika dan Semenanjung Arab, para peneliti bisa mempersempit kemungkinan lokasi Punt. Ini adalah contoh sempurna bagaimana sains modern bisa mengungkap rahasia masa lalu yang paling dalam.

Selama beberapa tahun terakhir, berkat analisis DNA yang cermat ini, para ahli mulai bisa mempersempit lokasi pasti Punt. Hasil awal menunjukkan bahwa Punt kemungkinan besar terletak di suatu tempat di wilayah Tanduk Afrika, mungkin di sekitar Eritrea atau Somalia modern. Ini adalah wilayah yang secara geografis masuk akal untuk perdagangan dengan Mesir kuno melalui Laut Merah.

Apa Artinya Penemuan Ini?

Penemuan lokasi Punt ini punya implikasi besar, Sobat News Tangerang. Ini bukan cuma tentang menemukan sebuah kota yang hilang, tapi juga tentang memahami jaringan perdagangan global di zaman kuno. Ini bisa memberikan wawasan baru tentang bagaimana Mesir kuno berinteraksi dengan peradaban lain, bagaimana mereka mendapatkan sumber daya, dan bagaimana budaya mereka berkembang.

Selain itu, ini juga menunjukkan betapa canggihnya peradaban Mesir kuno dalam hal eksplorasi dan perdagangan. Mereka berani melaut jauh untuk mendapatkan barang-barang yang mereka butuhkan, menunjukkan keberanian dan kemampuan navigasi yang luar biasa untuk zamannya.

Masa Depan Penemuan Mesir Kuno

Penelitian ini masih terus berlanjut, dan setiap penemuan baru membawa kita selangkah lebih dekat untuk memahami dunia kuno. Siapa tahu, dengan teknologi yang semakin maju, kita bisa menemukan lebih banyak lagi rahasia yang tersembunyi di balik pasir Mesir atau di dalam mumi-mumi kuno. Mungkin saja ada kota-kota legendaris lain yang menunggu untuk diungkap, atau peradaban yang sama sekali belum kita ketahui.

Jadi, Sobat News Tangerang, ini adalah bukti nyata bahwa sejarah itu nggak pernah membosankan. Selalu ada misteri baru yang menunggu untuk dipecahkan, dan kadang-kadang, jawabannya bisa datang dari tempat yang paling nggak kita duga, seperti dari DNA seekor babon! Keren banget, kan?

Penulis: Tita Yunita

Editor: Santika Reja

Terakhir disunting: September 18, 2025

Promo Akad Nikah Makeup