Tangsel Ngeri! Kabel Udara Berantakan Ancam Warga, Tiang Miring Dekat Masjid Bikin Jantungan!

Dini Susilowati

Kabel semrawut di Tangerang Selatan, tiang miring, membahayakan, masalah infrastruktur kota.
Kekacauan kabel di Tangsel jadi sorotan. Warga resah akan keselamatan.

NEWS TNG – Kota Tangerang Selatan (Tangsel) yang dikenal modern, kini dihadapkan pada pemandangan miris di berbagai sudutnya. Bentangan kabel fiber optik (FO) dan kabel listrik bertegangan tinggi terlihat sangat semrawut, bikin mata perih dan hati was-was. Pemandangan ini bukan sekadar mengganggu estetika, tapi juga menyimpan potensi bahaya serius bagi keselamatan warga.

Dari kawasan Serua, Kedaung Pamulang, hingga Ciputat dan Ciputat Timur, kekacauan kabel ini jadi pekerjaan rumah besar yang tak kunjung selesai. Warga setempat mulai resah dan mempertanyakan keseriusan pemerintah daerah dalam menangani masalah infrastruktur yang krusial ini.

Pemandangan Kota yang Bikin Geleng-Geleng Kepala

Coba saja melintas di beberapa titik strategis di Tangsel, kalian akan langsung disuguhi jalinan kabel yang ruwet, mirip sarang laba-laba raksasa di atas kepala. Kabel-kabel ini tidak hanya berantakan di udara, tapi banyak juga yang menjuntai rendah, bahkan nyaris menyentuh tanah. Ini jelas berbahaya, apalagi saat musim hujan atau angin kencang yang bisa memicu insiden tak terduga.

Kondisi ini menciptakan kesan kumuh dan tidak teratur di tengah geliat pembangunan kota. Padahal, Tangsel sering digadang-gadang sebagai kota cerdas dan modern, namun pemandangan kabel semrawut ini justru kontras dengan citra tersebut.

Bukan Cuma Semrawut, Tapi Juga Mengancam!

Lebih dari sekadar mengganggu pandangan, kabel-kabel yang menggantung tak beraturan ini adalah bom waktu yang siap meledak. Bayangkan, kabel listrik bertegangan tinggi yang seharusnya aman, kini menggantung begitu saja di atas kepala pejalan kaki dan pengendara. Potensi korsleting listrik atau sengatan listrik menjadi ancaman nyata yang bisa terjadi kapan saja, terutama jika ada kerusakan isolasi.

Kabel fiber optik yang semrawut pun tak kalah berbahayanya. Meskipun tidak bertegangan tinggi, kabel yang menjuntai bisa tersangkut kendaraan, putus, dan bahkan melukai warga yang melintas. Ini bukan lagi soal keindahan kota, tapi keselamatan jiwa dan harta benda yang harus diutamakan.

Tiang Miring di Pamulang: Ancaman Nyata di Depan Mata

Kondisi paling parah dan paling mengkhawatirkan terlihat jelas di Jalan Arya Putra, Kedaung Pamulang. Di sana, sebuah tiang kabel fiber optik tampak miring ekstrem, seolah siap roboh kapan saja. Pemandangan ini bikin siapa saja yang melihatnya ikut deg-degan.

Yang lebih mengkhawatirkan lagi, tiang ini miring persis ke arah loteng Masjid Jami’ Darussalam. Bisa dibayangkan betapa berbahayanya jika tiang itu benar-benar tumbang dan menimpa bangunan suci tersebut. Ini bukan hanya masalah kerusakan fisik, tapi juga potensi gangguan aktivitas ibadah dan keselamatan jamaah.

Curhat Marbot: Delapan Bulan Dibiarkan Tanpa Solusi

Tono Suyono, marbot Masjid Jami’ Darussalam yang berusia 61 tahun, mengungkapkan keresahannya dengan nada pasrah. Menurutnya, tiang kabel miring itu sudah dibiarkan begitu saja selama hampir delapan bulan tanpa ada penanganan dari pihak berwenang. Ini menunjukkan lambatnya respons terhadap ancaman nyata di tengah masyarakat.

"Itu tiang sudah miring hampir delapan bulan. Gak ada yang ngurus, bahkan gak ada yang berani mencabut. Kalau sampai roboh, pasti menimpa loteng masjid," ujarnya dengan nada khawatir, Kamis (19/9). Keresahan Tono Suyono adalah cerminan dari perasaan banyak warga lain yang merasa diabaikan.

Respon DPRD: "Bukan Cuma di Sini, Kok!"

Menanggapi persoalan kabel semrawut yang sudah jadi sorotan publik, Ketua Fraksi Golkar DPRD Tangsel, H. Moch. Ramlie, memberikan komentarnya. Ia menilai masalah ini bukan hanya terjadi di Tangsel, seolah ingin meredakan urgensi situasi.

"Bukan hanya di sini, hampir semua wilayah juga begitu," kata Moch. Ramlie, yang dikenal sebagai anak buah Airin Rachmi Diany. Pernyataan ini, meski mungkin benar secara umum, terkesan meremehkan urgensi masalah yang sedang dihadapi warga Tangsel.

Tangsel Butuh Solusi Konkret, Bukan Sekadar Alasan

Meskipun masalah kabel semrawut mungkin ada di banyak tempat lain, itu tidak bisa dijadikan alasan untuk menunda penanganan di Tangsel. Warga berharap ada solusi konkret dan tindakan cepat, bukan sekadar perbandingan dengan wilayah lain yang justru tidak menyelesaikan masalah. Kondisi yang mengancam keselamatan dan mengganggu kenyamanan ini seharusnya menjadi prioritas utama bagi pemerintah daerah.

Apalagi jika sudah menyangkut fasilitas umum seperti masjid yang menjadi pusat kegiatan masyarakat. Penanganan yang cepat dan tepat akan menunjukkan komitmen pemerintah dalam melindungi warganya dan menjaga ketertiban kota.

Pemkot Tangsel Masih Bungkam: Ada Apa?

Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari Pemerintah Kota Tangsel terkait persoalan kabel fiber optik dan listrik yang semrawut ini. Publik menanti penjelasan dan langkah nyata dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, seperti Dinas Pekerjaan Umum atau Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Pertanahan.

Ketiadaan respons ini menimbulkan pertanyaan besar di benak warga. Mengapa masalah yang jelas-jelas mengancam keselamatan dan mengganggu estetika kota dibiarkan begitu saja tanpa ada tindakan cepat? Transparansi dan akuntabilitas pemerintah sangat dibutuhkan dalam situasi seperti ini.

Harapan Warga: Aksi Nyata, Bukan Janji Belaka

Demi keberimbangan informasi, wartawan masih terus berupaya mendapatkan konfirmasi dari OPD terkait. Harapannya, ada titik terang dan solusi segera yang bisa menenangkan keresahan warga Tangsel. Masyarakat tidak butuh janji, melainkan aksi nyata yang bisa mereka lihat dan rasakan dampaknya.

Warga Tangsel sangat berharap Pemkot segera bertindak, merapikan kabel-kabel ini, dan memastikan tidak ada lagi tiang yang miring mengancam. Keamanan, kenyamanan, dan keindahan kota harus jadi prioritas utama agar Tangsel benar-benar menjadi kota yang modern dan layak huni bagi semua. Ini adalah saatnya bagi pemerintah untuk menunjukkan kepeduliannya terhadap warganya.

Penulis: Dini Susilowati

Editor: Santika Reja

Terakhir disunting: September 24, 2025

Komentar Pembaca

pos terkait