Seedbacklink affiliate
Hukum  

Gak Habis Fikir! Polisi Babak Belur Dihajar Pemotor Ugal-ugalan di Jakarta, Kok Bisa?

Barisan polisi Indonesia berseragam lengkap, memakai masker, dan perlengkapan anti huru hara.
Polri menyiagakan personel berseragam lengkap untuk menjaga keamanan dan ketertiban di berbagai wilayah.
banner 120x600

NEWS TANGERANG– Sebuah insiden yang bikin geleng-geleng kepala terjadi di Jakarta Pusat. Seorang polisi, Bripda R, harus babak belur dihajar seorang pengendara motor tepat di depan Pos Lalu Lintas Gunung Sahari Raya, Sawah Besar. Peristiwa mengejutkan ini terjadi pada Kamis sore, 11 September 2025, dan sontak menyita perhatian publik.

Awal Mula Insiden: Dari Ugal-ugalan Berujung Pukulan

Siang itu, Bripda R bersama rekannya, NH, sedang menjalankan tugas mulia mereka. Keduanya berjaga dan mengatur arus lalu lintas yang padat di perempatan Golden Trully, salah satu titik rawan kemacetan di Ibu Kota. Mereka memastikan jalanan tetap lancar dan pengguna jalan aman.

Namun, ketenangan sore itu mendadak terusik. Dua pemuda melintas dengan sepeda motornya, tanpa mengenakan helm, hanya bertopi, dan mengendarai dengan gaya yang sangat ugal-ugalan. Aksi mereka jelas membahayakan diri sendiri dan pengguna jalan lainnya.

Melihat pelanggaran dan gaya berkendara yang sembrono itu, Bripda R dan NH mencoba menghentikan mereka. Ini adalah prosedur standar untuk menjaga ketertiban dan keselamatan di jalan raya. Namun, bukannya menuruti perintah petugas, kedua pemuda itu malah tancap gas, kabur melarikan diri ke arah Ancol.

Aksi Nekat yang Bikin Geleng-geleng Kepala

Setelah insiden kejar-kejaran singkat yang gagal, Bripda R dan NH mungkin mengira masalah sudah selesai. Mereka kembali fokus pada tugas mengatur lalu lintas. Namun, apa yang terjadi selanjutnya benar-benar di luar dugaan dan bikin siapa saja yang mendengarnya "gak habis fikir".

Salah satu pelaku, yang kemudian diketahui berinisial AA, tiba-tiba kembali ke lokasi. Ia memutar balik kendaraannya, seolah menantang petugas yang tadi mencoba menghentikannya. Keberaniannya ini tentu saja memancing tanda tanya besar, ada apa gerangan?

Bukannya menyerahkan diri atau meminta maaf atas pelanggaran yang telah ia lakukan, AA justru menunjukkan sikap yang jauh dari kata kooperatif. Dengan langkah tegap dan sorot mata penuh amarah, ia maju mendekati Bripda R. Sebuah tindakan yang sangat provokatif dan tidak bisa diterima.

Detik-detik Pengeroyokan: Polisi Tak Berdaya

Tanpa basa-basi atau peringatan, AA langsung melayangkan pukulan ke wajah Bripda R. Satu pukulan diikuti pukulan lainnya, bertubi-tubi menghantam wajah petugas kepolisian yang sedang bertugas itu. Bripda R, yang tidak menyangka akan diserang secara mendadak, sempat kewalahan.

Pukulan-pukulan itu membuat Bripda R tak berdaya. Wajahnya langsung babak belur, menunjukkan betapa brutalnya serangan yang ia terima. Kejadian ini berlangsung cepat, di tengah keramaian lalu lintas, dan disaksikan oleh banyak orang.

"Saat sampai di perempatan jalan tempat korban dan rekannya mengatur lalu lintas mencoba menghentikan karena mereka mengendarai sepeda motornya sedikit ugal-ugalan," jelas Kepala Sub Bidang Penerangan Masyarakat Polda Metro Jaya, Ajun Komisaris Besar Polisi Reonald Simanjuntak, pada Jumat, 12 September 2025, seperti dilansir dari sebuah sumber berita. Ia menambahkan bahwa insiden ini bermula dari upaya penertiban.

Pengejaran Dramatis dan Penangkapan Pelaku

Melihat rekannya diserang, NH dan beberapa warga yang terkejut segera bereaksi. AA sempat mencoba kabur lagi setelah melancarkan aksinya yang brutal itu. Ia berusaha menghilang di antara keramaian kendaraan, berharap bisa lolos dari pertanggungjawaban.

Namun, kali ini usahanya sia-sia. Dengan sigap, NH dan beberapa warga berhasil mengejar dan menangkap AA. Pelaku tidak diberi kesempatan untuk melarikan diri lebih jauh setelah perbuatannya yang sangat merugikan petugas.

Setelah berhasil diamankan, AA langsung digelandang ke Polsek Sawah Besar. Di sana, ia harus mempertanggungjawabkan perbuatannya yang tidak hanya melanggar aturan lalu lintas, tetapi juga melakukan penyerangan terhadap aparat negara yang sedang bertugas.

Tindakan Hukum dan Pesan untuk Pengendara

Bripda R, meskipun dalam kondisi babak belur, segera membuat laporan resmi atas insiden yang menimpanya. Laporan ini menjadi dasar bagi pihak kepolisian untuk memproses hukum AA. "Korban telah membuat laporan. Kasus ditangani Polsek Sawah Besar," tegas AKBP Reonald Simanjuntak.

Penanganan kasus ini diharapkan bisa memberikan efek jera bagi AA dan juga menjadi peringatan keras bagi pengendara lain. Mengendarai kendaraan dengan ugal-ugalan, apalagi tanpa kelengkapan keselamatan seperti helm, adalah pelanggaran serius. Lebih parah lagi, menyerang petugas yang sedang menjalankan tugas adalah tindakan kriminal yang tidak bisa ditolerir.

Kasus ini menyoroti pentingnya etika berkendara dan penghormatan terhadap petugas di lapangan. Polisi bertugas untuk menjaga ketertiban dan keselamatan kita semua. Menyerang mereka sama saja dengan merusak tatanan sosial dan keamanan bersama.

Dampak dan Pentingnya Menghormati Petugas

Insiden seperti ini tentu saja menyisakan keprihatinan mendalam. Bagaimana bisa seorang pengendara begitu berani menyerang petugas yang hanya menjalankan tugasnya? Ini bukan hanya soal melanggar aturan, tapi juga soal minimnya rasa hormat terhadap hukum dan aparat penegak hukum.

Masyarakat diharapkan dapat mengambil pelajaran dari kejadian ini. Hormati petugas, patuhi rambu lalu lintas, dan utamakan keselamatan diri serta orang lain di jalan. Aksi ugal-ugalan dan kekerasan tidak akan pernah dibenarkan, apalagi terhadap mereka yang bertugas menjaga ketertiban.

Semoga Bripda R segera pulih dari luka-lukanya. Dan semoga pelaku AA mendapatkan hukuman setimpal atas perbuatannya. Ini adalah pengingat keras bahwa tindakan sembrono dan kekerasan di jalan raya tidak akan pernah ada tempatnya di tengah masyarakat yang beradab. Ngeri banget, ya, kelakuannya!

Penulis: Dyandra

Editor: Santika Reja

Terakhir disunting: Oktober 3, 2025

Promo Akad Nikah Makeup