Seedbacklink affiliate
Hukum  

Geger di Kedoya! Pulang Kerja, Anak Syok Temukan Ibu Tak Bernyawa, Suami Jadi Terduga Pembunuh!

Petugas kepolisian dan forensik di lokasi penemuan jenazah ibu rumah tangga.
Olah TKP kasus penemuan mayat di Kedoya Selatan, Jakarta Barat.
banner 120x600

NEWS TANGERANG– Siang itu, Selasa, 23 September 2025, suasana di Jalan Pandan II, Kedoya Selatan, Jakarta Barat, mendadak mencekam. Sebuah tragedi berdarah mengguncang ketenangan warga, menyisakan duka mendalam dan tanda tanya besar. Seorang ibu rumah tangga berinisial S, yang berusia 49 tahun, ditemukan tewas mengenaskan di dalam rumahnya sendiri.

Pemandangan mengerikan itu pertama kali disaksikan oleh sang anak, KS (29). Pulang kerja dengan perasaan yang biasa saja, tak ada firasat buruk sedikit pun terlintas di benaknya. Namun, begitu ia membuka pintu rumah, dunia seolah runtuh di hadapannya. Sang ibu tergeletak tak bernyawa, dalam kondisi yang sangat memilukan.

Detik-detik Penemuan yang Mengguncang Jiwa

KS (29) menjalani hari seperti biasa, menyelesaikan pekerjaannya dan kembali ke rumah dengan harapan bisa beristirahat. Ia mungkin membayangkan ibunya akan menyambutnya atau sedang sibuk dengan rutinitas rumah tangga. Namun, kenyataan yang menanti di balik pintu jauh lebih gelap dan brutal dari yang bisa ia bayangkan.

Ketika pintu terbuka, sebuah pemandangan horor langsung menyergap indra penglihatannya. Sang ibu, S, yang selama ini menjadi sosok sentral dalam hidupnya, kini terbaring kaku, tak bergerak. Rasa syok dan kepanikan luar biasa langsung melanda KS, membuatnya terpaku di tempat.

Dalam keputusasaan dan ketidakpercayaan, KS segera menyadari bahwa ada sesuatu yang sangat salah. Ia berusaha memanggil ibunya, namun tak ada respons. Kenyataan pahit itu perlahan meresap: ibunya telah tiada, dan cara kematiannya sangatlah tidak wajar.

Suami Sendiri Diduga Dalang di Balik Tragedi

Kabar duka ini segera menyebar dan menarik perhatian pihak berwajib. Tak lama setelah penemuan jasad S, sebuah fakta mengejutkan terungkap. Suami korban, W (55), diduga kuat menjadi pelaku di balik kematian tragis istrinya sendiri. Ironisnya, sosok yang seharusnya menjadi pelindung justru dicurigai sebagai penyebab kehancuran.

Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Kebon Jeruk, Ajun Komisaris Polisi Ganda Jaya Sibarani, membenarkan kejadian ini. Ia menjelaskan bahwa korban ditemukan pada siang hari saat anaknya pulang kerja. "Benar, korban ditemukan siang ketika anaknya pulang kerja. Pas buka pintu, ibunya sudah meninggal," ujar AKP Ganda Jaya Sibarani, Rabu, 24 September 2025.

Penemuan ini bukan hanya sekadar kasus kematian biasa. Dugaan keterlibatan suami korban menambah lapisan dramatis pada insiden ini. Bagaimana mungkin orang terdekat bisa melakukan tindakan sekeji itu? Pertanyaan ini mulai menghantui pikiran banyak orang.

Pelaku Menyerahkan Diri, Mengungkapkan Keterlibatan

Yang lebih mengejutkan lagi, tak lama berselang setelah penemuan jasad S, sang suami sekaligus terduga pelaku, W, mengambil langkah tak terduga. Ia mendatangi Polsek Kembangan untuk menyerahkan diri. Tindakan ini seolah menjadi pengakuan tersirat atas keterlibatannya dalam tragedi yang merenggut nyawa istrinya.

Polisi segera bergerak cepat. Setelah menerima penyerahan diri W di Polsek Kembangan, petugas kemudian menjemputnya dan membawanya ke Polsek Kebon Jeruk. Di sana, W akan menjalani pemeriksaan intensif untuk mengungkap motif dan kronologi sebenarnya dari peristiwa berdarah ini.

"Pelaku sudah menyerahkan diri. Pelaku suami dari korban," tegas AKP Ganda Jaya Sibarani. Penyerahan diri ini menjadi titik terang awal bagi polisi dalam mengusut tuntas kasus pembunuhan yang menggemparkan warga Kedoya Selatan tersebut.

Isu Perselingkuhan Diduga Jadi Pemicu Utama

Seiring berjalannya penyelidikan, dugaan sementara mengenai motif di balik pembunuhan ini mulai terkuak. Tragedi ini diduga kuat dipicu oleh persoalan rumah tangga yang sudah lama membelit pasangan S dan W. Sebuah isu sensitif pun mencuat ke permukaan: dugaan perselingkuhan yang menyeret nama korban.

Kabar mengenai adanya pihak ketiga dalam rumah tangga mereka menjadi sorotan utama. Isu ini, jika benar, bisa menjadi api yang membakar emosi hingga berujung pada tindakan kekerasan fatal. Polisi kini tengah mendalami informasi tersebut, mencoba memverifikasi kebenarannya.

"Karena diduga korban ada perselingkuhan. Kami masih dalami lagi, benar atau tidak informasi itu. Kita kroscek dengan data penyelidikan," jelas AKP Ganda. Penyelidikan akan terus berlanjut untuk memastikan apakah isu perselingkuhan ini benar-benar menjadi pemicu utama di balik insiden tragis ini.

Tali Tas Sebagai Petunjuk Kunci di TKP

Tim forensik dan penyidik dari Polsek Kebon Jeruk segera melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) di rumah korban. Setiap sudut rumah diperiksa dengan cermat, mencari petunjuk yang bisa mengungkap tabir misteri kematian S. Hasil olah TKP pun membuahkan temuan penting.

Di lokasi kejadian, polisi menemukan seutas tali tas. Benda ini diduga kuat menjadi alat yang digunakan pelaku untuk mengakhiri nyawa korban. Penemuan tali tas ini menjadi bukti awal yang sangat krusial dalam menguatkan dugaan pembunuhan dan keterlibatan W.

Meski demikian, kepastian mengenai penyebab pasti kematian S masih harus menunggu hasil pemeriksaan lebih lanjut. "Kita tunggu hasil pemeriksaan dokter," kata Ganda. Autopsi akan dilakukan oleh tim forensik Rumah Sakit Polri Kramat Jati untuk memberikan jawaban medis yang akurat.

Menanti Hasil Autopsi dan Keadilan untuk Korban

Proses autopsi di Rumah Sakit Polri Kramat Jati menjadi langkah vital berikutnya dalam mengungkap kebenaran. Tim medis akan bekerja untuk menentukan secara pasti penyebab kematian, luka-luka yang dialami korban, serta perkiraan waktu kejadian. Hasil autopsi ini akan menjadi dasar kuat bagi penyidik untuk menyusun konstruksi kasus.

Kasus ini menjadi pengingat pahit tentang kerapuhan hubungan rumah tangga dan potensi kekerasan yang bisa berujung fatal. Warga Kedoya Selatan berharap agar keadilan dapat ditegakkan seadil-adilnya bagi S. Mereka menantikan hasil penyelidikan yang transparan dan tuntas.

Pihak kepolisian berkomitmen untuk mengusut tuntas kasus ini hingga ke akar-akarnya. Dengan penyerahan diri pelaku dan bukti awal yang ditemukan, diharapkan proses hukum dapat berjalan lancar. Semoga kebenaran segera terungkap dan keadilan dapat berpihak kepada korban.

Penulis: Dyandra

Editor: Santika Reja

Terakhir disunting: September 24, 2025

Promo Akad Nikah Makeup