NEWS TANGERANG– Jakarta Selatan kembali digegerkan oleh aksi pencurian motor yang semakin nekat dan meresahkan. Kali ini, sasarannya bukan sembarang orang, melainkan rumah seorang prajurit TNI di kawasan Kebayoran Baru. Yang lebih bikin geleng-geleng, motor korban digondol saat diparkir di dalam rumah, dan para pelaku beraksi dengan sangat santai, seolah tak punya beban.
Aksi Nekat di Kebayoran Baru: Motor Prajurit TNI Jadi Sasaran
Insiden memilukan ini menimpa Mualimin, seorang prajurit TNI yang harus menelan pil pahit kehilangan motor kesayangannya. Peristiwa pencurian terjadi pada Minggu subuh, 17 Agustus 2025, saat suasana masih sepi dan banyak orang terlelap. Motor Scoopy miliknya raib begitu saja dari garasi rumah yang seharusnya aman.
Mualimin tak tinggal diam. Ia segera membuat laporan ke pihak kepolisian pada Minggu, 24 Agustus 2025. "Udah, kemarin Minggu langsung saya bikin laporan. Harapannya, ya, pengen ketangkep lah manusianya kayak apa, kok berani-beraninya gitu," ungkap Mualimin dengan nada kesal dan penuh harap.
Bukan Kali Pertama: Deja Vu Pahit Bagi Mualimin
Yang membuat cerita ini semakin miris adalah kenyataan bahwa ini bukan kali pertama Mualimin menjadi korban. Ia mengaku sudah dua kali kehilangan motor di rumah yang sama, dengan waktu kejadian yang hampir identik. Ini seperti mimpi buruk yang terulang kembali, meninggalkan rasa frustrasi yang mendalam.
"Sudah kedua kalinya. Jamnya yang sama, waktu yang sama," jelas Mualimin. Sebelumnya, motor Vario miliknya juga pernah raib. Bedanya, dulu motor diparkir di luar rumah, sedangkan kali ini, motor Scoopy-nya dicuri dari dalam rumah yang seharusnya lebih aman. Ini menunjukkan betapa lihainya para pelaku dan betapa rentannya keamanan, bahkan di area yang dianggap terlindungi.
Detik-Detik Terekam CCTV: Maling Beraksi Penuh Percaya Diri
Beruntung, rumah Mualimin dilengkapi dengan kamera CCTV yang merekam seluruh aksi nekat para maling. Rekaman ini menjadi bukti kuat yang diserahkan kepada polisi untuk membantu proses penyelidikan. Dari tayangan CCTV, terlihat jelas dua orang pelaku beraksi dengan tenang dan terencana.
Sekitar pukul 05.20 WIB, kedua maling itu terlihat lihai membuka gerbang rumah Mualimin. Mereka masuk ke area parkir dengan santai, seolah-olah pemilik rumah sedang tidak ada atau mereka adalah tamu yang tak diundang. Aksi mereka menunjukkan profesionalisme dan keberanian yang luar biasa, bahkan di jam-jam subuh yang rawan.
Mualimin menceritakan apa yang ia lihat dari rekaman CCTV. "Itu saya masih solat, saya lihat dari CCTV, itu mereka dari sana itu, muter ke belakang, dia balik ke depan, mundur lagi itu. Yang nyetir, yang bawa motor, itu yang mau buka pintu pertama. Setelah itu kebuka, nah yang bonceng yang mengeksekusi," paparnya. Ini menggambarkan koordinasi yang baik antara kedua pelaku, menunjukkan bahwa mereka sudah sangat terlatih.
Salah satu pelaku, yang mengenakan sweater hitam, terlihat sangat tenang saat mengeluarkan motor korban dari garasi. Setelah berhasil mengeluarkan motor, ia langsung kabur bersama rekannya yang sudah menunggu. Mereka menggunakan satu motor lain untuk beraksi, namun sayang, pelat nomornya tidak bisa terdeteksi dengan jelas di rekaman CCTV, mempersulit identifikasi.
Modus Operandi yang Kian Berani: Ancaman Nyata Bagi Warga
Kasus pencurian motor di Jakarta Selatan memang bukan hal baru, namun modus operandi yang semakin berani ini patut menjadi perhatian serius bagi seluruh lapisan masyarakat. Para pelaku tidak lagi segan-segan membobol rumah, bahkan di lingkungan yang seharusnya memiliki tingkat keamanan lebih tinggi seperti area prajurit TNI. Ini menimbulkan kekhawatiran besar di kalangan warga, menciptakan rasa tidak aman yang mendalam. Masyarakat merasa bahwa tidak ada lagi tempat yang benar-benar aman dari incaran para penjahat.
Kehilangan motor bukan hanya soal kerugian materi yang tidak sedikit, mengingat harga kendaraan roda dua yang terus meningkat dan seringkali menjadi tulang punggung mobilitas keluarga. Lebih dari itu, insiden ini juga menimbulkan rasa tidak aman dan trauma psikologis bagi korban. Bayangkan, dua kali kehilangan motor di rumah yang sama, dengan pola yang mirip. Ini jelas sangat mengganggu ketenangan dan rasa aman Mualimin serta keluarganya, membuat mereka harus hidup dalam bayang-bayang ketakutan akan terulangnya kejadian serupa.
Fenomena pencurian motor ini seolah menjadi momok yang tak kunjung usai di ibu kota. Data menunjukkan bahwa kasus pencurian kendaraan bermotor, khususnya roda dua, masih menjadi salah satu jenis kejahatan yang paling sering terjadi. Para pelaku kerap memanfaatkan kelengahan pemilik, minimnya sistem keamanan, atau bahkan keberanian untuk menerobos masuk ke area pribadi. Ini menjadi tantangan besar bagi aparat penegak hukum untuk bisa menekan angka kejahatan ini secara signifikan dan memberikan rasa aman yang lebih baik bagi warga.
Penyelidikan Berlanjut: Harapan Korban dan Peringatan untuk Warga
Pihak kepolisian kini tengah mendalami kasus ini dengan serius, berbekal rekaman CCTV yang jelas dan keterangan lengkap dari Mualimin. Diharapkan, dengan bukti yang ada, para pelaku bisa segera diringkus dan mempertanggungjawabkan perbuatannya di mata hukum. Penangkapan mereka tentu akan memberikan efek jera yang kuat bagi pelaku kejahatan lain, serta sedikit mengembalikan rasa aman dan kepercayaan masyarakat terhadap sistem keamanan.
Mualimin berharap penuh agar polisi bisa segera menemukan pelakunya dan motornya bisa kembali. Kasus ini juga menjadi pengingat penting bagi seluruh warga, khususnya di Jakarta Selatan dan sekitarnya, untuk selalu meningkatkan kewaspadaan dan tidak meremehkan aspek keamanan. Pastikan kunci ganda, pasang alarm tambahan, dan jika memungkinkan, lengkapi rumah dengan sistem keamanan modern seperti CCTV yang terhubung ke ponsel, sehingga bisa memantau kondisi rumah kapan saja.
Selain itu, partisipasi aktif masyarakat juga sangat dibutuhkan. Saling lapor dan berbagi informasi antar warga melalui grup komunikasi lingkungan bisa menjadi benteng pertahanan yang efektif dari aksi kejahatan semacam ini. Jika melihat gerak-gerik mencurigakan, jangan ragu untuk segera melaporkan kepada pihak berwajib atau ketua RT/RW setempat. Jangan biarkan para maling merasa leluasa beraksi dan terus-menerus meresahkan masyarakat. Mari kita dukung penuh upaya kepolisian dalam memberantas kejahatan agar lingkungan kita kembali aman, nyaman, dan damai untuk semua.
Penulis: Dyandra
Editor: Santika Reja
Terakhir disunting: September 27, 2025