Seedbacklink affiliate
Hukum  

Terbongkar! Dalang Pembunuhan Sadis Bos Bank BUMN Pakai Wig Misterius, Modus Penyamaran Bikin Geleng-Geleng!

Headline koran lama: "Redaksi 'SI' Dikirimi Paket Berisi Kepala Manusia" dengan foto.
Arsip berita lama tentang teror paket kepala manusia. Apakah motifnya serupa dengan kasus KCP?
banner 120x600

NEWS TANGERANG– Rabu, 27 Agustus 2025 – 15:01 WIB

Kasus penculikan dan pembunuhan sadis Mohamad Ilham Pradipta (37), Kepala Cabang Pembantu (KCP) sebuah bank BUMN di Cempaka Putih, Jakarta, terus saja menguak misteri baru yang bikin publik terperangah. Setiap detail yang terungkap seolah menambah lapisan drama dalam kisah kejahatan yang begitu keji ini. Kini, sorotan tertuju pada sebuah barang aneh yang ditemukan polisi.

Drama Penangkapan di PIK 2 dan Wig Misterius

Penyelidikan polisi membawa mereka ke sebuah rumah mewah di kawasan elit Pantai Indah Kapuk (PIK) 2, Kosambi, Kabupaten Tangerang. Di sanalah C alias Ken, salah satu otak intelektual di balik kejahatan ini, ditangkap secara dramatis pada Minggu, 24 Agustus 2025. Penangkapan ini berlangsung intens, menunjukkan keseriusan aparat dalam membongkar kasus ini.

Saat penggeledahan dilakukan, petugas menemukan sebuah wig alias rambut palsu tergeletak di antara tumpukan barang milik Ken. Penemuan ini sontak memicu tanda tanya besar, menambah daftar keanehan dalam kasus yang sudah rumit ini. Video penemuan wig tersebut bahkan sempat beredar luas di media sosial, menunjukkan momen-momen menegangkan saat polisi bekerja.

"Aduh, ketahuan deh. Botak soalnya saya," ujar Ken dengan nada pasrah, tangannya terikat kabel ties merah, seperti yang terekam dalam video yang viral. Pengakuan itu awalnya terdengar seperti candaan, namun menyimpan fakta yang jauh lebih gelap. Polisi menduga kuat wig tersebut bukan sekadar aksesori pribadi.

Wig Misterius: Alat Penyamaran Sang Otak Kejahatan?

Pengakuan Ken tidak berhenti sampai di situ. Setelah didesak lebih lanjut, ia akhirnya mengakui bahwa wig tersebut sering ia gunakan untuk menyamarkan diri. Terutama saat dirinya harus menghadiri pertemuan-pertemuan penting yang berkaitan dengan rencana kejahatannya. Ini menunjukkan tingkat perencanaan dan upaya untuk menghindari identifikasi yang luar biasa.

Ia juga mengungkapkan bahwa terakhir kali bertemu dengan Dwi Hartono, salah satu aktor intelektual lainnya, adalah sekitar dua bulan lalu. Penggunaan wig ini memberikan gambaran betapa licinnya para pelaku dalam menjalankan aksinya. Mereka berusaha keras untuk tidak meninggalkan jejak yang bisa mengarah pada identitas asli mereka.

Modus penyamaran ini tentu saja bikin geleng-geleng kepala, seolah-olah adegan dalam film kriminal kini menjadi kenyataan. Publik pun bertanya-tanya, seberapa sering Ken menggunakan wig ini dan dalam konteks pertemuan apa saja? Setiap detail kecil kini menjadi petunjuk penting bagi penyidik.

Kronologi Penculikan yang Mencekam

Mohamad Ilham Pradipta, korban dalam kasus ini, ditemukan tewas setelah sebelumnya diduga diculik secara paksa. Peristiwa tragis ini bermula saat korban sedang menghadiri pertemuan penting. Ia diketahui tengah meeting secara offline dengan pihak Lotte Grosir di Lotte Grosir Pasar Rebo pada tanggal 20 Agustus 2025.

Rekaman kamera CCTV menjadi bukti kunci yang merekam detik-detik mengerikan tersebut. Dalam rekaman itu, terlihat jelas bagaimana korban diangkut paksa oleh beberapa orang tak dikenal. Momen penculikan ini terjadi di tengah keramaian, namun para pelaku beraksi dengan sangat cepat dan terencana, meninggalkan jejak horor.

Kejadian ini tentu saja mengejutkan banyak pihak, terutama rekan kerja dan keluarga korban. Mereka tidak menyangka bahwa pertemuan bisnis yang biasa bisa berakhir dengan tragedi yang begitu mengerikan. Publik pun menyoroti betapa rentannya seseorang terhadap kejahatan terencana seperti ini.

Penemuan Jasad Tragis dan Keterlibatan Banyak Pihak

Sehari setelah penculikan, pada 21 Agustus 2025, jasad Mohamad Ilham Pradipta ditemukan. Lokasi penemuan jasadnya berada di Kampung Karangsambung, Desa Nagasari, Kecamatan Serang Baru, Kabupaten Bekasi. Kondisi jasad saat ditemukan sangat tragis dan memilukan, menunjukkan kekejaman yang luar biasa dari para pelaku.

Tangan dan kaki korban ditemukan dalam kondisi terikat, sementara matanya dilakban. Ini menjadi bukti kuat bahwa korban disiksa sebelum akhirnya dihabisi. Penemuan jasad ini sontak menggemparkan masyarakat dan memicu kemarahan publik terhadap para pelaku kejahatan. Polisi pun langsung bergerak cepat untuk mengungkap kasus ini.

Polda Metro Jaya berhasil meringkus total 15 orang yang diduga kuat terlibat dalam aksi keji tersebut. Angka ini menunjukkan betapa terorganisirnya jaringan pelaku dalam menjalankan kejahatan ini. Penangkapan masal ini menjadi titik terang dalam upaya penegakan hukum untuk kasus yang sangat kompleks.

Siapa Saja Dalang di Balik Kekejian Ini?

Dari 15 orang yang ditangkap, polisi telah membeberkan beberapa nama yang berperan penting dalam kasus ini. Dwi Hartono (DH), seorang pengusaha bimbingan belajar online, diidentifikasi sebagai salah satu aktor intelektual. Selain itu, YJ, AA, dan C (alias Ken, si pemilik wig) juga masuk dalam daftar otak kejahatan. Mereka adalah dalang di balik perencanaan dan eksekusi.

Sementara itu, beberapa nama lain yang diidentifikasi sebagai pelaku penculikan adalah AT, RS, RAH, dan RW alias Eras. Mereka diduga berperan langsung dalam aksi penjemputan paksa korban dari lokasi meeting. Pembagian peran yang jelas ini menunjukkan bahwa kejahatan ini sudah direncanakan dengan matang dan melibatkan banyak orang.

Penyelidikan masih terus berlanjut untuk menggali lebih dalam motif di balik pembunuhan sadis ini. Publik berharap agar semua pelaku dapat dihukum seberat-beratnya sesuai dengan perbuatan mereka. Kasus ini menjadi pengingat betapa pentingnya kewaspadaan dan upaya kolektif untuk menciptakan lingkungan yang aman dari kejahatan terorganisir.

Kisah tragis Mohamad Ilham Pradipta ini membuka mata kita tentang sisi gelap kejahatan yang bisa mengintai siapa saja. Dengan terungkapnya detail-detail mengejutkan seperti wig penyamaran ini, masyarakat semakin menyadari betapa licin dan terencananya para pelaku. Semoga keadilan segera ditegakkan dan keluarga korban mendapatkan ketenangan.

Penulis: Dyandra

Editor: Santika Reja

Terakhir disunting: September 26, 2025

Promo Akad Nikah Makeup