Seedbacklink affiliate
Hukum  

Terungkap! Mahasiswi NTT Tewas Mengenaskan di Kosan Ciracas, Pacar Remaja Jadi Sorotan Utama!

Konferensi pers kepolisian terkait kasus mahasiswi NTT di Ciracas, Jakarta Timur.
Polisi memberikan keterangan terkait kasus kematian IM di Ciracas. Penyelidikan masih berlangsung.
banner 120x600

NEWS TANGERANG– Senin, 15 September 2025 – 09:59 WIB

Kabar duka menyelimuti jagat maya dan warga Jakarta Timur. Seorang mahasiswi asal Nusa Tenggara Timur (NTT) berinisial IM (23) ditemukan tak bernyawa di dalam kamar indekosnya. Lokasinya berada di Jalan H. Yusin, Gang Muchtar, Ciracas, pada Jumat, 12 September 2025. Tragedi ini sontak menggemparkan, apalagi setelah polisi mengungkap fakta mengejutkan di balik kematian IM.

Awal Mula Petaka: Cekcok di Tengah Malam

Suasana malam di Gang Muchtar yang biasanya tenang, tiba-tiba dipecah oleh suara pertengkaran. Menurut keterangan saksi di lokasi, IM sempat terlibat cekcok hebat dengan kekasihnya, seorang remaja berinisial FF (16). Keributan itu terdengar jelas sekitar pukul 01.30 WIB dini hari.

"Dari hasil olah TKP dan keterangan saksi, korban sempat terlibat pertengkaran dengan pacarnya yang berinisial FF (16). Saksi mendengar keributan sekitar pukul 01.30 WIB," ujar Kanit Reskrim Polsek Ciracas, Iptu Hasnan Nasruki. Pertengkaran itu bukan sekadar adu mulut biasa. Ada indikasi ketegangan yang memuncak, hingga IM sempat mengusir FF dari kamarnya.

Penemuan Jasad yang Menggemparkan Tetangga

Setelah cekcok dini hari itu, tak ada yang menyangka bahwa itu adalah kali terakhir IM terlihat hidup. Malam harinya, sekitar pukul 22.00 WIB, tetangga kos IM mulai merasa curiga. Pintu kamar IM yang tertutup rapat dan tidak adanya aktivitas dari dalam membuat mereka khawatir.

Ketika dicek, pemandangan mengerikan menyambut mereka. IM ditemukan sudah meninggal dunia di dalam kamar kosnya. Ia tergeletak dalam keadaan telungkup, dengan kondisi tubuh yang penuh luka lebam. Terutama pada bagian leher, wajah, dan tangan, yang mengindikasikan adanya kekerasan fisik serius.

Indikasi Kekerasan dan Barang Bukti Kunci

Polisi yang tiba di lokasi langsung melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). Mereka menduga kuat bahwa IM tewas akibat kekerasan fisik yang dialaminya. Luka-luka di tubuh korban menjadi bukti bisu dari kejadian tragis tersebut.

Di lokasi, petugas juga menemukan satu unit telepon genggam milik korban yang kemudian diamankan sebagai barang bukti. Jenazah IM segera dibawa ke RS Polri Kramat Jati untuk pemeriksaan lebih lanjut, termasuk autopsi, guna mengungkap penyebab pasti kematian dan detail luka-luka yang ada.

Detik-Detik Penangkapan Pelaku Remaja

Penyelidikan intensif langsung dilakukan oleh pihak kepolisian. Berdasarkan keterangan saksi dan barang bukti yang ditemukan, dugaan kuat mengarah pada FF, kekasih korban yang sempat cekcok dengannya. Polisi bergerak cepat untuk memburu remaja tersebut.

"Kami menangkap terduga pelaku, FF (16) pada Sabtu (13/9/2025) sekitar jam 00.5 WIB," ujar Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur, AKBP Dicky Fertoffan. FF ditangkap di rumahnya dan langsung diamankan di Mapolsek Ciracas untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut. Penangkapan ini menjadi titik terang dalam kasus kematian IM yang menggemparkan.

Profil Korban dan Pelaku: Kisah Cinta yang Berakhir Tragis

IM, mahasiswi berusia 23 tahun, adalah seorang perantau dari Manggarai, Nusa Tenggara Timur. Ia datang ke Jakarta dengan membawa harapan dan impian untuk menuntut ilmu. Namun, takdir berkata lain. Kisah cintanya dengan FF, seorang remaja berusia 16 tahun, justru berakhir tragis.

Hubungan asmara yang seharusnya membawa kebahagiaan, malah berujung pada kekerasan dan kematian. Tragedi ini menjadi pengingat pahit tentang pentingnya mengenali tanda-tanda bahaya dalam sebuah hubungan. Terutama bagi kaum muda yang rentan terhadap dinamika hubungan yang tidak sehat.

Proses Hukum dan Penanganan Kasus ABH

Karena FF masih berusia 16 tahun, ia masuk dalam kategori Anak Berhadapan dengan Hukum (ABH). Penanganan kasus ini memiliki prosedur khusus yang berbeda dengan pelaku dewasa. Polisi harus berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait, termasuk Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) serta lembaga perlindungan anak.

Saat ini, pihak kepolisian masih mendalami kasus ini dan berkoordinasi dengan Satreskrim Polres Metro Jakarta Timur. Status FF, apakah sudah ditetapkan sebagai tersangka atau masih terduga pelaku, belum diumumkan secara resmi oleh AKBP Dicky Fertoffan. Proses hukum akan terus berjalan, dengan mempertimbangkan aspek perlindungan anak dan keadilan bagi korban.

Pelajaran Penting dari Tragedi Ini

Kasus kematian IM menjadi sorotan tajam bagi masyarakat, khususnya para orang tua dan remaja. Ini adalah pengingat bahwa kekerasan dalam hubungan, tak peduli seberapa muda usia pelakunya, adalah masalah serius yang harus diatasi. Penting bagi setiap individu untuk memahami batasan, menghargai satu sama lain, dan tidak pernah menoleransi kekerasan dalam bentuk apapun.

Jika Anda atau orang terdekat mengalami kekerasan dalam hubungan, jangan ragu untuk mencari bantuan. Ada banyak lembaga dan pihak berwenang yang siap memberikan dukungan dan perlindungan. Semoga tragedi yang menimpa IM ini bisa menjadi pelajaran berharga bagi kita semua, agar kasus serupa tidak terulang kembali di masa mendatang.

Penulis: Dyandra

Editor: Santika Reja

Terakhir disunting: September 18, 2025

Promo Akad Nikah Makeup