NEWS TANGERANG– Jepang memang surganya kuliner, dan ramen jadi salah satu bintang utamanya yang sudah mendunia. Tapi, tahukah kamu kalau di balik gemerlap kota-kota besar, ada sebuah rahasia tersembunyi? Banyak yang belum tahu, ada satu kota yang disebut-sebut punya ramen paling lezat seantero Jepang.
Lupakan sejenak ramen-ramen populer di Tokyo atau Osaka. Bagi para pencinta mie sejati, ada satu nama yang wajib masuk daftar kunjungan: Sano. Kota kecil ini, yang terletak di Prefektur Tochigi, menawarkan pengalaman ramen yang benar-benar otentik dan tak terlupakan.
Sano: Bukan Sekadar Ramen, Ini Sebuah Warisan Rasa
Sano, yang hanya berjarak sekitar 80 menit perjalanan dari Tokyo, mungkin terdengar asing di telinga wisatawan umum. Namun, bagi para foodie dan pencari pengalaman kuliner sejati, kota ini adalah permata tersembunyi yang menyimpan keajaiban rasa dalam setiap mangkuk ramennya. Sano bukan hanya tentang makanan, melainkan tentang tradisi yang diwariskan turun-temurun.
Ramen khas Sano dikenal dengan cita rasanya yang unik dan ringan. Berbasis kecap asin, kuahnya memadukan kaldu ayam dan babi yang kaya namun tidak bikin enek. Rasanya seimbang, gurih, dan comforting, cocok banget buat kamu yang suka ramen dengan flavour yang bersih.
Rahasia di Balik Mie Kenyal Sano
Salah satu daya tarik utama ramen Sano adalah mienya yang super kenyal dan lembut. Rahasianya terletak pada metode pembuatan tradisional yang disebut aodakeuchi, atau mie bambu. Para pembuat mie menggunakan batang bambu besar sebagai alat untuk menguleni adonan.
Proses unik ini tidak hanya menghasilkan tekstur mie yang sempurna, tapi juga memberikan sentuhan personal dari setiap pengrajin. Mie yang dihasilkan punya elastisitas dan kekenyalan yang pas, membuat setiap gigitan terasa begitu memuaskan. Ini bukan mie instan biasa, ini adalah seni.
Air Ajaib dari Izuruhara Benten Spring
Bukan cuma mie dan kaldu, ada satu lagi elemen krusial yang membuat ramen Sano istimewa: airnya. Air jernih dari Izuruhara Benten Spring, salah satu mata air terbaik di Jepang, menjadi kunci utama cita rasa ramen Sano yang tak tertandingi. Air murni ini digunakan untuk membuat kaldu dan adonan mie.
Kualitas air yang luar biasa ini dipercaya mampu mengekstrak rasa terbaik dari setiap bahan, menghasilkan kaldu yang lebih bening dan mie yang lebih lembut. Ini adalah bukti bahwa detail terkecil pun bisa membuat perbedaan besar dalam dunia kuliner. Bayangkan, air pun bisa jadi bumbu rahasia!
Sejarah Ramen Sano: Dari Pabrik Tekstil Hingga Ikon Kuliner
Sejarah ramen Sano bermula pada tahun 1930-an, ketika kota ini masih menjadi pusat industri tekstil yang ramai. Ramen hadir sebagai solusi makanan cepat saji yang mengenyangkan dan terjangkau bagi para pekerja pabrik yang sibuk. Ini adalah makanan yang memberikan energi dan kehangatan setelah seharian bekerja keras.
Sejak saat itu, popularitas ramen Sano terus bertahan dan berkembang. Dari makanan fungsional, ramen bertransformasi menjadi ikon kuliner yang dibanggakan. Hingga kini, ada sekitar 60 kedai ramen di Sano, dan sebagian besar masih dikelola oleh keluarga yang mempertahankan cara lama dalam mengolah mie dan kaldu. Ini adalah warisan yang terus hidup.
Petualangan Rasa di Kedai Ramen Sano
Mengunjungi Sano berarti menyelami pengalaman kuliner yang autentik dan penuh kehangatan. Setiap kedai ramen punya cerita dan sentuhan khasnya sendiri, namun semuanya menjunjung tinggi kualitas dan tradisi. Suasana kedai yang ramah dan sederhana akan membuatmu merasa seperti di rumah.
Bayangkan, kamu duduk di meja kayu, menghirup aroma kaldu yang harum, dan menyaksikan para koki dengan cekatan menyiapkan semangkuk ramen. Ini bukan sekadar makan, ini adalah ritual yang memanjakan indra. Setiap suapan akan membawamu pada perjalanan rasa yang kaya.
Tamuraya: Legenda dengan Sentuhan Wonton
Salah satu restoran ramen paling terkenal di Sano adalah Tamuraya. Kedai ini menyajikan ramen dengan kuah yang diperkaya tendon sapi, memberikan kedalaman rasa umami yang luar biasa. Kuahnya bening namun kaya, dengan aroma yang menggoda selera.
Di Tamuraya, kamu juga akan menemukan telur marinasi berwarna kuning keemasan yang sempurna, serta tambahan wonton lembut yang memberikan tekstur berbeda dari mie. Kombinasi mie kenyal, kuah gurih, telur lembut, dan wonton kenyal akan menciptakan harmoni rasa yang sulit dilupakan. Ini adalah comfort food level dewa!
Menya Yosuke: Perpaduan Daging Babi dan Gyoza Renyah
Tak jauh berbeda, ada juga kedai ramen Menya Yosuke yang tak kalah populer. Menariknya, restoran ini didirikan oleh salah satu chef yang dulunya bekerja di Tamuraya, menunjukkan adanya "garis keturunan" keahlian ramen di Sano. Menya Yosuke menawarkan potongan daging babi bagian perut yang lembut, meleleh di lidah, dan berpadu sempurna dengan kuah ramen yang ringan.
Untuk pengalaman yang lebih lengkap, jangan lupa pesan gyoza renyah mereka. Gyoza ini cocok banget sebagai pendamping ramen, apalagi kalau kamu datang berkelompok. Perpaduan gurihnya ramen dan renyahnya gyoza akan membuat pengalaman makanmu semakin sempurna.
Kenapa Sano Wajib Masuk Bucket List Wisata Kuliner Kamu?
Dengan pengalaman kuliner yang autentik, suasana kedai yang hangat, serta jarak yang mudah dijangkau dari Tokyo, kota Sano bisa menjadi destinasi ideal bagi siapa pun yang ingin menikmati ramen dengan cita rasa tradisional. Ini adalah kesempatan untuk merasakan Jepang yang berbeda, jauh dari keramaian kota besar.
Sano menawarkan lebih dari sekadar makanan; ia menawarkan sebuah cerita, sebuah tradisi, dan sebuah pengalaman yang akan memperkaya perjalananmu. Jadi, jika kamu mencari petualangan rasa yang unik dan ingin mencicipi ramen terbaik yang mungkin belum banyak diketahui orang, Sano adalah jawabannya.
Tidak heran jika banyak orang rela menempuh perjalanan ke kota ini hanya untuk menyantap semangkuk ramen yang disebut-sebut sebagai salah satu yang terbaik di Jepang. Jadi, kapan kamu siap hunting ramen di Sano? Siapkan perutmu untuk petualangan rasa yang tak terlupakan!
Penulis: Tammy
Editor: Santika Reja
Terakhir disunting: September 18, 2025