NEWS TANGERANG– Jakarta, CNN Indonesia – Presiden Prabowo Subianto baru-baru ini membuat pengakuan yang cukup mengejutkan. Ia mengaku sangat terkesan dengan langkah Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang menyodorkan nama seorang teknokrat sebagai perwakilan mereka di Kabinet Merah Putih. Sosok tersebut bukanlah politikus kawakan, melainkan seorang profesor dari ITB, Yassierli, yang kini menjabat sebagai Menteri Ketenagakerjaan.
Pengakuan ini disampaikan Prabowo dalam acara Musyawarah Nasional (Munas) PKS yang digelar pada Senin, 29 September 2025. Momen tersebut menjadi sorotan, mengingat PKS dan Prabowo sempat berada di kubu yang berbeda dalam kontestasi Pilpres 2024 lalu.
Kisah "Merantau Sebentar" PKS dan Awal Koalisi
Prabowo mengawali ceritanya dengan mengenang kembali dinamika politik pasca-Pilpres 2024. Setelah sempat "merantau sebentar," istilah yang sering digunakan untuk menggambarkan posisi PKS sebagai oposisi, partai berlambang bulan sabit kembar ini akhirnya memutuskan untuk bergabung dalam koalisi pemerintahan. Ini adalah langkah strategis yang mengubah peta politik nasional.
Saat itu, Prabowo menyampaikan permintaan khusus kepada PKS. Ia meminta agar partai tersebut mengajukan kader terbaiknya untuk mengisi posisi di kabinet yang akan dibentuk. Permintaan ini menunjukkan komitmen Prabowo untuk merangkul semua elemen bangsa demi pemerintahan yang kuat dan inklusif.
Kejutan di Balik Nama Yassierli: Bukan Politikus Biasa
Ekspektasi Prabowo saat itu, seperti yang ia ungkapkan, adalah PKS akan menyodorkan nama-nama kader politik yang sudah dikenal luas. Biasanya, partai politik cenderung menempatkan tokoh-tokoh yang memiliki basis massa kuat atau pengalaman panjang di dunia politik untuk mengisi pos menteri.
Namun, yang terjadi justru di luar dugaan. PKS menyodorkan nama Yassierli, seorang profesor dari Institut Teknologi Bandung (ITB). "Saya pikir pasti kader politik entah tokoh-tokoh yang terkenal. (Ternyata) yang disampaikan profesor dari ITB, boleh juga ini PKS," tutur Prabowo, menunjukkan kekagetan sekaligus apresiasinya.
Profil Singkat Yassierli: Dari Kampus ke Kursi Menteri
Yassierli, sebelum menjabat sebagai Menteri Ketenagakerjaan, dikenal sebagai akademisi yang mumpuni di ITB. Ia adalah seorang profesor yang memiliki latar belakang keilmuan kuat di bidang teknik atau manajemen industri, sesuai dengan rekam jejak ITB sebagai salah satu perguruan tinggi teknik terbaik di Indonesia. Penunjukannya sebagai menteri menandai transisi menarik dari dunia kampus yang sarat riset dan teori ke ranah praktis kebijakan publik.
Keputusannya untuk menerima pinangan PKS dan bergabung dalam Kabinet Merah Putih menunjukkan kesediaannya untuk mengabdikan ilmu dan pengalamannya demi kemajuan bangsa. Peran seorang teknokrat seperti Yassierli sangat krusial dalam kabinet, membawa perspektif berbasis data dan solusi ilmiah untuk masalah-masalah kompleks negara.
Makna di Balik Pilihan PKS: Tanggung Jawab dan Visi Baru
Bagi Prabowo, langkah PKS ini bukan sekadar penunjukan nama. Ia melihatnya sebagai cerminan rasa tanggung jawab yang besar dari PKS terhadap negara. Dengan mengajukan seorang teknokrat, PKS menunjukkan bahwa mereka memprioritaskan kompetensi dan keahlian di atas kepentingan politik semata.
Ini bisa diartikan sebagai sinyal perubahan strategi PKS, yang kini lebih fokus pada kontribusi substantif melalui keahlian, bukan hanya kekuatan politik. Keputusan ini juga memperkuat citra PKS sebagai partai yang adaptif dan mampu melihat kebutuhan riil pemerintah akan tenaga ahli.
Kinerja Yassierli: Bukti Nyata di Kementerian Ketenagakerjaan
Tidak hanya terkesan dengan proses penunjukan, Prabowo juga memberikan pujian atas kinerja Yassierli sebagai Menteri Ketenagakerjaan. Menurut Prabowo, Yassierli telah membuktikan dirinya sebagai sosok yang berprestasi dan bekerja dengan baik di posisinya. Hal ini tentu menjadi kebanggaan bagi PKS dan juga validasi atas pilihan mereka.
Prabowo bahkan sempat melontarkan candaan ringan tentang Yassierli. "Terima kasih PKS, yang saudara tunjuk, berprestasi bekerja dengan baik, walaupun saya perhatikan menjelang satu tahun rambut putihnya makin banyak," jelasnya. Candaan ini menunjukkan hubungan yang akrab dan apresiasi tulus dari Presiden terhadap kerja keras menterinya.
Sebagai Menteri Ketenagakerjaan, Yassierli tentu menghadapi berbagai tantangan besar, mulai dari isu penciptaan lapangan kerja, peningkatan kualitas SDM, perlindungan pekerja, hingga harmonisasi hubungan industrial. Kinerja baik yang diakui Presiden menunjukkan bahwa ia mampu menavigasi kompleksitas tersebut dengan efektif.
Kabinet Merah Putih: Harapan dan Tantangan ke Depan
Kabinet Merah Putih yang dipimpin Presiden Prabowo Subianto memang mengusung semangat persatuan dan kompetensi. Penunjukan teknokrat seperti Yassierli sangat selaras dengan visi tersebut. Ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk mengisi pos-pos strategis dengan individu yang memiliki keahlian relevan, tanpa memandang latar belakang politik semata.
Kehadiran Yassierli di kabinet juga diharapkan dapat menjadi jembatan antara dunia akademisi dan birokrasi, membawa inovasi dan pemikiran segar dalam perumusan kebijakan. Ini adalah langkah maju bagi tata kelola pemerintahan yang lebih profesional dan berbasis bukti.
Secara keseluruhan, apresiasi Prabowo terhadap PKS dan Yassierli ini menegaskan pentingnya kolaborasi antara kekuatan politik dan keahlian teknis. Ini menjadi contoh positif bagaimana partai politik dapat berkontribusi secara signifikan dengan menyodorkan individu-individu terbaik yang berorientasi pada kemajuan negara, bukan hanya kepentingan kelompok.
Penulis: Arya N
Editor: Santika Reja
Terakhir disunting: September 29, 2025