Seedbacklink affiliate

Tragedi Pilu Sidoarjo: 28 Santri Tewas, 35 Masih Hilang! Kisah Heroik Tim SAR di Balik Reruntuhan Ponpes Al Khoziny.

Jembatan gantung yang ambruk sebagian ke sungai, terlihat perahu penyelamat dikerahkan di air.
Tim penyelamat berupaya mengevakuasi korban di lokasi ambruknya jembatan gantung di atas sungai.
banner 120x600

NEWS TANGERANG– Tragedi memilukan melanda Pondok Pesantren Al Khoziny di Sidoarjo, Jawa Timur, setelah bangunan bertingkat tempat para santri menuntut ilmu mendadak ambruk. Per Sabtu (4/10), tim SAR gabungan tanpa henti berjuang di tengah reruntuhan, mencatat 28 korban tewas, dengan satu di antaranya ditemukan dalam kondisi mengenaskan berupa potongan tubuh. Sementara itu, harapan tipis masih menyelimuti pencarian 35 santri lainnya yang hingga kini belum ditemukan.

Ketika Doa Berubah Jadi Duka: Detik-detik Ambruknya Gedung Ponpes

Senin sore, 29 September, menjadi hari yang tak akan terlupakan bagi ratusan santri di Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo. Saat itu, mereka tengah khusyuk menunaikan Salat Asar berjemaah di gedung tiga lantai yang juga berfungsi sebagai musala di asrama putra. Ironisnya, bangunan ini masih dalam tahap pembangunan.

Tanpa peringatan, struktur beton yang belum sepenuhnya kokoh itu runtuh, menelan ratusan jiwa dalam sekejap. Suara gemuruh dahsyat diikuti teriakan panik dan tangisan, mengubah suasana damai pesantren menjadi medan bencana yang mengerikan. Debu tebal menyelimuti area, meninggalkan duka mendalam bagi seluruh penghuni dan keluarga.

Misi SAR 24 Jam Tanpa Henti: Berpacu dengan Harapan di Tengah Reruntuhan

Sejak insiden nahas itu, Tim SAR Gabungan, yang terdiri dari Basarnas, TNI, Polri, relawan, dan berbagai elemen masyarakat, tak pernah berhenti bekerja. Mereka beroperasi 24 jam penuh, menembus labirin reruntuhan beton yang rapuh, ruang sempit, dan udara pengap yang menjadi "rumah" sementara mereka. Setiap celah, setiap tumpukan puing, diperiksa dengan teliti, berharap menemukan tanda-tanda kehidupan.

Kondisi di lapangan sangat menantang. Risiko ambruk susulan, minimnya pencahayaan di malam hari, serta material bangunan yang tidak stabil, menjadi ancaman nyata bagi para petugas. Namun, semangat kemanusiaan dan harapan untuk menyelamatkan korban yang masih terjebak, mendorong mereka untuk terus berjuang tanpa lelah.

Detik-detik Penemuan Korban: Dari Sektor A3 ke RS Bhayangkara

Upaya keras tim SAR membuahkan hasil, meski seringkali diiringi rasa pilu. Kasubdit RPDO Basarnas, Emi Freezer, melaporkan penemuan dua jenazah korban terbaru pada Minggu (5/10) dini hari. Keduanya berhasil dievakuasi dari sektor A3, area di sisi belakang kiri runtuhan, pada pukul 00.15 WIB dan 00.34 WIB.

Penemuan ini menambah daftar panjang korban tewas yang harus diidentifikasi. Jenazah-jenazah tersebut segera dibawa ke RS Bhayangkara Surabaya untuk proses identifikasi lebih lanjut oleh tim DVI Polda Jatim. Sementara itu, pembersihan puing difokuskan ke sisi utara, pada bagian yang tidak terintegrasi dengan struktur utama, untuk meminimalkan risiko.

Duka yang Kian Mendalam: 28 Nyawa Melayang, 35 Santri Masih Misteri

Data terbaru per Minggu (5/10) dini hari menunjukkan total 132 orang berhasil ditemukan dari reruntuhan. Dari jumlah tersebut, 104 orang ditemukan dalam kondisi selamat, memberikan sedikit kelegaan di tengah keputusasaan. Namun, angka korban meninggal dunia terus bertambah, kini mencapai 28 jiwa, termasuk satu korban yang ditemukan dalam kondisi potongan tubuh.

Yang paling memilukan adalah masih adanya 35 santri yang belum ditemukan. Setiap jam berlalu, harapan untuk menemukan mereka dalam keadaan hidup semakin menipis, namun tim SAR dan keluarga korban tak pernah menyerah. Mereka terus berdoa dan berharap keajaiban datang di tengah tumpukan beton dan besi.

Mencari Jawaban di Balik Tragedi: Dugaan Penyebab dan Investigasi Berjalan

Pertanyaan besar yang kini menghantui banyak pihak adalah: mengapa gedung tiga lantai yang masih dalam tahap pembangunan ini bisa ambruk? Berbagai dugaan mulai bermunculan, mulai dari kualitas material yang tidak sesuai standar, kesalahan dalam perencanaan struktur, hingga kurangnya pengawasan selama proses konstruksi.

Pihak berwenang telah memulai investigasi menyeluruh untuk mengungkap penyebab pasti tragedi ini. Ahli konstruksi akan dilibatkan untuk memeriksa setiap detail, dari pondasi hingga atap, demi memastikan kejadian serupa tidak terulang di masa depan. Transparansi dalam proses ini sangat penting untuk memberikan keadilan bagi para korban dan keluarga.

Gelombang Solidaritas dan Doa: Menguatkan Hati yang Terluka

Tragedi di Ponpes Al Khoziny telah menyentuh hati seluruh lapisan masyarakat. Gelombang solidaritas dan doa mengalir deras dari berbagai penjuru, menunjukkan betapa kuatnya ikatan kemanusiaan. Bantuan logistik, tenaga medis, hingga dukungan psikologis terus berdatangan untuk para korban selamat dan keluarga yang ditinggalkan.

Suasana duka menyelimuti Sidoarjo dan sekitarnya. Keluarga korban tak henti-hentinya berharap dan berdoa, menanti kabar baik dari tim SAR. Setiap jenazah yang berhasil dievakuasi disambut dengan tangis pilu, namun juga kelegaan karena setidaknya mereka bisa dimakamkan dengan layak.

Pelajaran Berharga dari Reruntuhan: Menjamin Keamanan Bangunan di Masa Depan

Tragedi ini menjadi pengingat pahit akan pentingnya standar keamanan dalam setiap pembangunan, terutama fasilitas publik seperti pondok pesantren. Pengawasan ketat, penggunaan material berkualitas, dan kepatuhan terhadap prosedur keselamatan konstruksi adalah hal mutlak yang tidak bisa ditawar.

Pemerintah daerah dan lembaga terkait diharapkan dapat segera mengevaluasi dan memperketat regulasi pembangunan, khususnya untuk bangunan yang dihuni banyak orang. Tujuannya agar tidak ada lagi nyawa yang melayang akibat kelalaian atau ketidakpatuhan terhadap standar keselamatan.

Sementara tim SAR terus berjuang di tengah puing-puing, doa dan harapan tak pernah putus mengiringi setiap langkah mereka. Semoga 35 santri yang masih hilang segera ditemukan, dan para korban yang meninggal dunia mendapatkan tempat terbaik di sisi-Nya. Tragedi ini akan selalu menjadi luka mendalam, namun juga pengingat akan pentingnya keselamatan dan solidaritas kemanusiaan.

Penulis: Arya N

Editor: Santika Reja

Terakhir disunting: Oktober 5, 2025

Promo Akad Nikah Makeup