Ngerinya TBC! Pilar Saga Ichsan Pimpin Tangsel Lawan Penyakit Mematikan, Banten Udah Gaspol Skrining!

Dini Susilowati

Ilustrasi visual dukungan untuk program kesehatan pemberantasan TBC di Tangerang Selatan.
Tangsel berkomitmen penuh berantas TBC. Rapat koordinasi digelar.

NEWS TNG – Wakil Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Pilar Saga Ichsan, lagi serius banget nih. Dia menegaskan komitmen Pemkot Tangsel buat menekan angka kasus Tuberkulosis (TBC) yang masih jadi momok kesehatan nasional. Penyakit ini emang bukan main-main, dan Tangsel siap tempur!

Komitmen ini bukan cuma omong kosong, lho. Pilar menyampaikannya setelah ikutan rapat koordinasi penting bareng Menteri Dalam Negeri, Kementerian Pendidikan, Kementerian Kesehatan, Menko PMK, dan semua pimpinan daerah se-Indonesia. Rapat gede ini digelar di Puspemkot Tangsel pada Senin, 29 September 2025 lalu.

Pilar Saga Ichsan: Tangsel Gak Main-Main Lawan TBC!

"Masalah TBC ini, yang ditegaskan dalam rapat tadi adalah bagaimana peran pemerintah dalam menekan angka TB yang ada di seluruh Indonesia," ujar Pilar, dikutip dari salah satu situs berita lokal. Ini menunjukkan bahwa isu TBC memang jadi prioritas utama yang harus ditangani serius oleh setiap daerah.

Pilar menegaskan, pemerintah daerah harus fokus total dalam penanganan TBC. Dia bahkan menyamakan bahaya TBC dengan COVID-19 yang sempat bikin heboh dunia. "TB ini tidak kalah berbahayanya daripada Covid-19," katanya, mengingatkan kita semua agar nggak meremehkan penyakit ini.

Ancaman TBC: Lebih Serius dari yang Kamu Kira?

Faktanya, TBC masih jadi ancaman kesehatan masyarakat yang bikin kita semua harus waspada. Bayangin aja, setiap tahun di Indonesia ada sekitar 1 juta kasus baru yang muncul, dan yang lebih bikin ngeri, sampai 100 ribu orang meninggal dunia karena TBC. So sad, kan?

Angka-angka ini bukan cuma statistik, tapi adalah nyawa-nyawa yang hilang. TBC adalah penyakit menular yang disebabkan bakteri dan menyerang paru-paru, tapi bisa juga menyebar ke organ lain. Penularannya lewat udara, cuma dari batuk atau bersin penderita aja. Ngerinya!

Di Tangsel sendiri, data menunjukkan ada sekitar 4.000 warga yang lagi menjalani pengobatan TBC. Jumlah ini jelas bukan sedikit dan butuh perhatian ekstra dari semua pihak. Pilar menekankan pentingnya pasien rutin minum obat.

Kenapa rutin minum obat itu penting banget? Karena kalau nggak teratur, bakteri TBC bisa jadi kebal alias resisten terhadap obat. Kalau udah resisten, pengobatannya jadi makin susah, makin lama, dan biayanya juga makin mahal. Gak habis pikir, kan? Makanya, disiplin minum obat itu kunci biar angka penularan TBC bisa ditekan.

Strategi Jitu Tangsel: Skrining Gercep, Obat Rutin Wajib!

Pemkot Tangsel gak tinggal diam melihat kondisi ini. Mereka terus mendorong pasien TBC untuk disiplin mengonsumsi obat sesuai anjuran dokter. Ini bukan cuma demi kesembuhan pasien, tapi juga untuk mencegah penyebaran bakteri yang resisten ke orang lain.

Selain itu, Pemkot Tangsel juga mengoptimalkan program cek kesehatan gratis. Program ini jadi senjata ampuh buat mendeteksi TBC lebih awal. Semakin cepat terdeteksi, semakin cepat juga penanganan bisa dilakukan, dan risiko penularan ke orang lain bisa diminimalisir.

"Kita (Pemkot Tangsel) sebagai pelaksananya juga mengoptimalkan di program cek kesehatan gratis untuk menekan kemunculan-kemunculan kasus baru dan angka ini terus kita tekan supaya angka TB di Indonesia, khususnya di Tangerang Selatan bisa terus diminimalisir," jelas Pilar. Ini bukti kalau Tangsel gercep banget!

Banten Juara Nasional Skrining TBC: Keren Abis!

Ada kabar baik nih dari Provinsi Banten, tempat Tangsel berada. Pilar mengungkapkan bahwa Banten jadi provinsi dengan capaian skrining TBC tercepat di Indonesia! Capaiannya udah mencapai 70 persen, lho. Mantap bos!

Angka 70 persen ini menempatkan Banten di posisi pertama tingkat nasional. Ini adalah prestasi yang patut diacungi jempol dan jadi motivasi buat daerah lain. Skrining yang cepat dan masif ini jadi kunci utama dalam memutus mata rantai penularan TBC.

"Skrining ini penting dilakukan, karena bisa mendeteksi lebih cepat agar penanganan juga bisa segera dilakukan," kata Pilar. Dengan deteksi dini, pasien bisa langsung mendapatkan pengobatan yang tepat, dan mereka yang berinteraksi dengan pasien juga bisa segera diperiksa.

Peran Anak Muda dan Komitmen Lintas Sektor

Pilar optimistis banget, dengan komitmen kuat dan kerja sama lintas sektor, angka TBC di Tangsel bisa terus ditekan. Ini bukan cuma tugas pemerintah atau tenaga medis aja, tapi juga butuh peran aktif dari seluruh elemen masyarakat, termasuk kita para anak muda.

Ia juga mengajak masyarakat buat lebih peduli sama kesehatan diri sendiri dan lingkungan sekitar. Salah satu caranya adalah dengan memanfaatkan layanan skrining kesehatan gratis yang udah disediain pemerintah. Jangan sampai udah sakit parah baru periksa, ya!

Yuk, jangan sampai TBC bikin kita lengah. Dengan deteksi dini, pengobatan teratur, dan gaya hidup sehat, kita bisa bantu Tangsel dan Indonesia bebas dari ancaman TBC. Ini saatnya kita semua gaspol bareng lawan penyakit ini!

(Dilansir situs "sumber situs")

Penulis: Dini Susilowati

Editor: Santika Reja

Terakhir disunting: September 29, 2025

Komentar Pembaca

pos terkait