NEWS TANGERANG– Jakarta – Kabar mengejutkan datang dari pasar motor listrik di Indonesia. Bukannya melesat, penjualan motor listrik secara keseluruhan justru diproyeksikan tidak tumbuh signifikan di tahun 2025. Namun, di tengah kelesuan ini, ada satu merek yang justru berhasil mencetak tren kenaikan penjualan yang signifikan: Honda. Kok bisa?
Direktur Pemasaran PT Astra Honda Motor (AHM), Octavianus Dwi, mengungkapkan bahwa total pasar motor listrik di Indonesia tahun ini diperkirakan hanya mencapai sekitar 40 ribu unit. Angka ini mencakup semua merek yang beredar di pasaran, menunjukkan bahwa pertumbuhan yang diharapkan belum terwujud sepenuhnya.
Pasar Motor Listrik Indonesia: Dari Subsidi ke Koreksi Harga
Octa menjelaskan bahwa tren penurunan penjualan ini mulai terasa sejak aturan subsidi untuk motor listrik tidak lagi dilanjutkan. Sebelumnya, adanya insentif dari pemerintah memang sempat memicu lonjakan minat dan penjualan. Namun, ketika subsidi dicabut, pasar seolah kehilangan daya dorong utamanya.
"Total market malah tidak naik, sejak tidak ada subsidi, ada sedikit koreksi," ujar Octa. Ini menunjukkan betapa besar peran subsidi dalam membentuk dinamika pasar motor listrik di tahap awal. Tanpa dukungan tersebut, konsumen mungkin kembali mempertimbangkan faktor harga yang masih menjadi kendala utama.
Kondisi ini menciptakan tantangan tersendiri bagi para produsen motor listrik. Mereka harus mencari strategi baru untuk menarik minat konsumen di tengah harga yang relatif lebih tinggi dibandingkan motor konvensional, serta kekhawatiran seputar infrastruktur pengisian daya dan masa pakai baterai.
Rahasia Honda Melejit di Tengah Badai
Meskipun pasar secara umum mengalami koreksi, Honda justru berhasil mencatatkan pertumbuhan penjualan motor listrik. Ini adalah pencapaian yang patut diacungi jempol, mengingat kondisi pasar yang sedang lesu. Lalu, apa sebenarnya resep rahasia Honda?
Salah satu strategi kunci yang diterapkan Honda adalah memberikan diskon besar pada model CUV e:. Langkah ini terbukti efektif dalam membuat motor listrik Honda menjadi lebih terjangkau bagi masyarakat luas. Dengan harga yang lebih kompetitif, banyak konsumen yang akhirnya tergoda untuk beralih ke kendaraan ramah lingkungan ini.
"Kalau Honda naik (penjualan dari tahun lalu)," kata Octa dengan bangga. Kepercayaan konsumen terhadap merek Honda yang sudah terbangun puluhan tahun juga menjadi faktor penting. Reputasi Honda dalam hal kualitas, layanan purna jual, dan ketersediaan suku cadang memberikan rasa aman bagi calon pembeli motor listrik mereka.
CUV e: Sang Bintang Penjualan, Kenapa Bisa?
Di antara lini motor listrik Honda, model CUV e: menjadi primadona dan penyumbang penjualan terbesar. Skutik listrik dengan gaya modern ini disebut paling banyak dipilih konsumen, mengungguli model EM1 e: dan ICON e:. Ini menunjukkan bahwa Honda berhasil meramu produk yang sesuai dengan kebutuhan dan preferensi pasar.
"Yang paling banyak penjualannya CUV e:, range jauh, baterainya double," ungkap Octa. Dua fitur utama ini, yaitu jarak tempuh yang lebih jauh dan penggunaan dua baterai, menjadi daya tarik utama CUV e:. Bagi pengendara muda yang aktif dan membutuhkan mobilitas tinggi, kemampuan jelajah yang lebih baik adalah nilai tambah yang signifikan.
Dengan dua baterai, pengendara tidak perlu terlalu khawatir akan kehabisan daya di tengah perjalanan. Ini memberikan rasa nyaman dan praktis, terutama untuk penggunaan harian atau perjalanan jarak menengah. Kontribusi CUV e: terhadap total penjualan motor listrik Honda sangat mayoritas, mencapai 60 hingga 70 persen.
Sisanya, penjualan disumbangkan oleh model EM1 e: dan ICON e:. EM1 e: dikenal dengan desainnya yang sporty dan fitur-fitur modern, sementara ICON e: menawarkan gaya yang lebih ringkas dan cocok untuk mobilitas perkotaan. Namun, jelas bahwa CUV e: adalah tulang punggung strategi motor listrik Honda saat ini.
Honda di IMOS 2025: Pamer Inovasi dan Ekosistem Masa Depan
Komitmen Honda terhadap pengembangan kendaraan listrik juga terlihat jelas di ajang Indonesia Motorcycle Show (IMOS) 2025. Di sana, Honda memamerkan line up motor listrik lengkap mereka, mulai dari Honda CUV e:, Honda ICON e:, hingga Honda EM1e:Plus. Pameran ini menjadi kesempatan emas bagi Honda untuk berinteraksi langsung dengan calon konsumen.
Tidak hanya unit standar, Honda juga menampilkan versi modifikasi dari motor listrik mereka. Ada gaya bagger yang gagah, low ride yang stylish, hingga dual purpose yang serbaguna. Ini bertujuan untuk memberikan inspirasi kepada anak muda bahwa motor listrik juga bisa dimodifikasi sesuai gaya personal, tidak kalah dengan motor konvensional.
Selain produk, AHM juga menghadirkan BEX (Battery Exchange Station) atau Stasiun Penukaran Baterai. Ini adalah solusi pengisian daya yang cepat dan mudah, memungkinkan pengendara untuk menukar baterai kosong dengan baterai yang sudah terisi penuh dalam hitungan menit. Kehadiran BEX semakin memperkuat komitmen Honda dalam membangun ekosistem kendaraan listrik yang terintegrasi di Indonesia.
Ekosistem ini penting untuk mengatasi salah satu kekhawatiran terbesar konsumen motor listrik, yaitu ketersediaan infrastruktur pengisian daya. Dengan adanya BEX, Honda berharap dapat menghilangkan range anxiety dan membuat motor listrik menjadi pilihan yang lebih praktis dan menarik bagi masyarakat.
Tantangan dan Potensi: Masa Depan Motor Listrik di Indonesia
Mengutip data dari Kementerian Perindustrian, total populasi kendaraan listrik di Indonesia sudah menembus angka 274.802 unit per 24 Juni 2025. Dari jumlah tersebut, sepeda motor listrik mendominasi dengan 196.051 unit. Angka ini menunjukkan bahwa adopsi kendaraan listrik, khususnya roda dua, terus meningkat meskipun tidak secepat yang diharapkan.
Masa depan motor listrik di Indonesia masih menyimpan potensi besar, namun juga diiringi berbagai tantangan. Selain harga dan infrastruktur, edukasi kepada masyarakat tentang manfaat dan cara penggunaan motor listrik juga perlu terus digencarkan. Peran pemerintah dalam menciptakan kebijakan yang konsisten dan mendukung juga sangat krusial.
Honda, dengan strategi diskon yang jitu dan produk unggulan seperti CUV e:, telah membuktikan bahwa mereka mampu beradaptasi dan bahkan unggul di tengah pasar yang menantang. Komitmen mereka untuk terus berinovasi dan membangun ekosistem yang solid menjadi kunci untuk meraih kesuksesan jangka panjang di era elektrifikasi ini.
Dengan terus menghadirkan produk yang relevan, harga yang kompetitif, dan dukungan infrastruktur yang memadai, Honda optimis dapat terus menjadi pemimpin dalam transisi menuju mobilitas yang lebih bersih dan berkelanjutan di Indonesia. Mereka membuktikan, bahkan di tengah pasar yang lesu, inovasi dan strategi yang tepat bisa membuat penjualan tetap "gaspol"!
Penulis: Farah Novianti
Editor: Santika Reja
Terakhir disunting: September 26, 2025