Seedbacklink affiliate

Gak Nyangka! Valentino Rossi Ungkap Rival Terberat, Kok Bukan Marc Marquez?

Pembalap MotoGP dengan jersey Maradona dan topi Argentina, memegang trofi sambil menunjukkan jempol ke bawah.
Seorang pembalap MotoGP merayakan kemenangan dengan memakai jersey legendaris Maradona dan topi Argentina, disertai isyarat jempol ke bawah.
banner 120x600

NEWS TANGERANGValentino Rossi, sang legenda hidup MotoGP, baru-baru ini bikin heboh jagat balap. The Doctor, julukan ikoniknya, blak-blakan soal siapa saja pebalap yang jadi rival terberatnya selama berkarir di lintasan. Dan jawabannya, seriusan, bikin banyak penggemar geleng-geleng kepala!

Banyak yang menduga nama Marc Marquez akan jadi yang pertama disebut. Mengingat panasnya rivalitas mereka di masa lalu, ekspektasi publik memang mengarah ke sana. Tapi ternyata, Rossi punya pandangan lain yang cukup mengejutkan.

Sang Legenda MotoGP Bicara

Rossi bukan cuma sekadar pembalap biasa, Sobat. Dia adalah ikon sejati yang membentuk wajah MotoGP modern. Karirnya membentang sangat panjang, total 26 musim sejak debut di tahun 1996 hingga akhirnya memutuskan pensiun di tahun 2021. Bayangin, itu bukan waktu yang sebentar!

Selama periode emasnya, Rossi juga mencetak rekor fantastis. Ia jadi satu-satunya rider dalam sejarah yang sukses menjuarai kejuaraan dunia di kelas 125 cc, 250 cc, 500 cc, dan tentu saja, kelas MotoGP. Rekor ini jelas bikin namanya abadi di buku sejarah balap motor dunia.

Dengan segudang prestasi dan karir se-epos itu, wajar kalau Rossi dihadapkan dengan banyak rival tangguh. Setiap era punya jagoannya masing-masing yang siap menantang dominasi The Doctor. Tapi, siapa sih yang paling "bikin pusing" menurut sang legenda sendiri?

Deretan Rival Tangguh Versi The Doctor

Dalam sebuah konferensi pers peluncuran livery khusus VR46 Racing Team, Rossi akhirnya buka suara. "Saya punya banyak rival berat selama karir," ujarnya santai, tapi penuh makna. Ia mengakui bahwa persaingan adalah bumbu utama dalam setiap balapan.

Ia kemudian menyebutkan beberapa nama yang langsung bikin para penggemar teringat momen-momen balap epik. "Saya pikir itu antara Stoner, Lorenzo, Biaggi, Pedrosa," kata Rossi, menyebutkan para juara dunia dan pembalap top dari generasinya.

Max Biaggi, misalnya, adalah musuh bebuyutan Rossi di awal karirnya, rivalitas mereka penuh drama dan adu gengsi. Casey Stoner dikenal dengan talenta alaminya yang luar biasa, seringkali bisa mengalahkan Rossi dengan motor yang dianggap inferior. Sementara Dani Pedrosa adalah pembalap yang super konsisten dan sulit dikalahkan di hari terbaiknya.

Rivalitas ‘Cinta-Benci’ dengan Jorge Lorenzo

Namun, dari deretan nama itu, Rossi memberikan penekanan khusus pada satu nama: Jorge Lorenzo. "Ini sulit dikatakan untuk yang terbesar. Mungkin Lorenzo karena kami berada di tim yang sama dan menjadi rekan setim untuk waktu yang lama," jelasnya. Ini dia yang bikin banyak orang melongo!

Hubungan Rossi dan Lorenzo memang bukan sekadar rivalitas biasa di trek. Keduanya berbagi garasi di tim Yamaha selama tujuh musim dalam dua periode terpisah. Ini menciptakan dinamika yang super intens dan penuh drama, bahkan di luar lintasan.

"Kami bukan cuma rival, ya seperti hubungan percintaan," kata Rossi sambil tersenyum. Ungkapan ini menggambarkan betapa rumit dan mendalamnya persaingan mereka, bahkan ada "tembok" pembatas di garasi untuk memisahkan kru kedua pembalap. Drama banget, kan?

Periode pertama mereka sebagai rekan setim terjadi dari tahun 2007 hingga 2010. Saat itu, Lorenzo datang sebagai rookie yang langsung menggebrak, menantang dominasi Rossi. Ketegangan di antara mereka sudah terasa sejak awal.

Setelah itu, Rossi sempat hijrah ke Ducati selama dua tahun, mencari tantangan baru. Di masa itu, Lorenzo makin bersinar dan meraih gelar juara dunia. Namun, takdir kembali mempertemukan mereka.

Pada tahun 2013, Rossi kembali ke Yamaha, dan lagi-lagi satu tim dengan Lorenzo. Persaingan mereka mencapai puncaknya di musim 2016, saat keduanya bertarung habis-habisan memperebutkan gelar juara dunia hingga seri terakhir. Momen-momen itu penuh ketegangan, strategi, dan adu skill yang bikin penonton terpaku di layar kaca.

Ke Mana Marc Marquez?

Nah, ini dia yang jadi pertanyaan besar dan bikin banyak orang kaget. Dari semua nama yang disebut Rossi, tak ada satupun nama Marc Marquez! Padahal, rivalitas Rossi dan Marquez dikenal sangat sengit dan paling panas di era modern.

Bahkan, persaingan mereka seringkali disebut sebagai salah satu yang paling kontroversial dalam sejarah MotoGP. Momen-momen panas di trek, perang kata-kata di luar, semuanya jadi bumbu drama yang tak terlupakan bagi para penggemar. Insiden di Sepang pada tahun 2015 adalah salah satu puncaknya, yang sampai sekarang masih jadi perdebatan.

Rivalitas keduanya bahkan masih terasa hingga kini, meski Rossi sudah pensiun dari dunia balap. Gak heran kalau banyak penggemar yang mengira Marquez akan jadi nama pertama yang disebut The Doctor. Jadi, kenapa ya Rossi tidak menyebutnya?

Bisa jadi, Rossi menganggap hubungannya dengan Lorenzo lebih personal dan mendalam, terjalin dalam satu tim untuk waktu yang sangat lama. Persaingan internal tim memang punya level intensitas yang berbeda, di mana setiap poin dan kemenangan terasa lebih krusial. Atau mungkin, Rossi menganggap rivalitasnya dengan Marquez lebih ke arah konflik ketimbang persaingan murni dalam konteks "rival terberat" yang membangun karirnya.

Warisan Sang The Doctor

Apapun alasannya, pengakuan Rossi ini sekali lagi membuktikan betapa kaya dan berwarna karirnya. Dari Biaggi yang tempramental, Stoner yang jenius, Pedrosa yang konsisten, hingga Lorenzo yang jadi rival sekaligus rekan setim, setiap pebalap telah membentuk sang legenda menjadi pembalap yang kita kenal.

Meskipun Marc Marquez tidak masuk dalam daftar "terberat" versi Rossi, tak bisa dipungkiri bahwa ia juga merupakan bagian tak terpisahkan dari perjalanan epik The Doctor. Kisah-kisah rivalitas ini akan selalu dikenang oleh para pecinta MotoGP, sebagai bukti betapa seru dan mendebarkannya balapan motor kelas dunia.

Penulis: Farah Novianti

Editor: Santika Reja

Terakhir disunting: Oktober 2, 2025

Promo Akad Nikah Makeup