Seedbacklink affiliate

SPBU Swasta di Ambang Kekosongan BBM? Stok Shell, Vivo, BP-AKR Tinggal Segini, Auto Panik!

Pemandangan malam SPBU Vivo dengan harga BBM terpampang jelas dan seorang petugas.
SPBU Vivo tetap beroperasi di malam hari, melayani kebutuhan bahan bakar masyarakat dengan harga yang terpampang.
banner 120x600

NEWS TANGERANGJakarta – Sobat NewsTangerang, siap-siap merasakan sensasi "auto panik" saat mengisi bahan bakar! Kabar kurang mengenakkan datang dari sejumlah SPBU swasta. Stok BBM mereka kini makin menipis, bahkan ada yang diprediksi segera "game over" alias habis total dalam waktu dekat.

Ini bukan sekadar isu belaka, lho. Pengguna BBM di SPBU swasta memang bakal makin sulit mencari bahan bakar untuk kendaraan kesayangan mereka. Pasalnya, stok BBM di SPBU swasta kini berada di titik kritis, membuat banyak pengendara mulai was-was.

SPBU Shell: Dari Ratusan, Kini Tinggal Hitungan Jari!

Ambil contoh Shell, salah satu pemain besar di industri SPBU. Dari sekitar 200 SPBU yang sebelumnya menjual BBM jenis bensin, kini jumlahnya menyusut drastis. Hanya tersisa sekitar lima SPBU saja yang masih beroperasi dengan stok bensin.

Ngerinya lagi, stok di lima SPBU tersisa itu pun diprediksi akan ludes malam ini juga. Ini jelas situasi yang sangat mengkhawatirkan bagi para pelanggan setia Shell. "Kalau dilihat sampai saat ini, kami hanya menjual diesel," jelas Presiden Director & Managing Director Mobility Shell Indonesia, Ingrid Siburian, dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VII DPR.

Ingrid melanjutkan, "Untuk BBM jenis bensin, hampir seluruh SPBU kami sudah mengalami situasi stock out. Tidak sampai 10, Bapak Ibu, hanya sekitar lima SPBU yang kalau kami melihat, besok malam juga sudah habis." Ini menunjukkan betapa seriusnya kelangkaan BBM jenis bensin yang mereka alami.

Shell sebenarnya sudah mengantisipasi kelangkaan ini sejak bulan Juni lalu. Namun, karena adanya pembatasan impor, upaya mereka untuk mendatangkan BBM dari luar negeri menjadi terhambat. Alhasil, mereka tidak bisa lagi mengimpor BBM sesuai kebutuhan.

Vivo: Stok BBM Hanya Sampai Akhir Oktober, Lalu Apa?

Situasi serupa juga dialami oleh Vivo, merek SPBU swasta lainnya. Direktur Vivo Energy Indonesia, Leonard Mamahit, mengungkapkan bahwa sisa stok BBM mereka hanya tersedia hingga akhir Oktober 2025. Waduh, ini sih bikin so sad banget!

Jika nanti stoknya benar-benar habis, SPBU Vivo tidak akan punya lagi BBM yang bisa dijual kepada konsumen. "Saat ini memang stok kami sudah habis, di bulan Oktober ini, jadi tidak ada lagi yang bisa kami jual untuk bahan bakarnya. Pada akhir bulan Oktober ini (stok tersisa)," ujar Leonard dengan nada prihatin pada kesempatan yang sama.

Sebelumnya, Vivo sempat disebut-sebut sudah siap menyerap 40 MB BBM dari Pertamina untuk memenuhi kebutuhan konsumennya. Namun, sayangnya, kesepakatan manis itu harus batal di tengah jalan. Gak habis pikir, kan?

Pembatalan ini terjadi lantaran BBM dari Pertamina yang ditawarkan tidak sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan oleh Shell. "Kami telah mengadakan negosiasi dengan Pertamina, tapi karena ada beberapa hal teknis yang tidak bisa dipenuhi oleh Pertamina, sehingga apa yang sudah kami mintakan dengan terpaksa dibatalkan," jelas Leonard lagi.

BP-AKR: Senasib Sepenanggungan, Stok Juga Kritis!

Tak hanya Shell dan Vivo, SPBU BP-AKR juga menghadapi kondisi yang sama peliknya. Presiden Direktur BP-AKR, Vanda Laura, memperkirakan bahwa stok BBM mereka juga akan habis pada akhir bulan ini. Ini menunjukkan bahwa krisis BBM swasta ini bersifat menyeluruh.

BP-AKR juga sempat menjalin kesepakatan untuk membeli BBM dari Pertamina, namun nasibnya tak jauh berbeda dengan Vivo. Kesepakatan tersebut pada akhirnya juga harus dibatalkan. "Saat ini mungkin sekitar 1-2 SPBU saja yang masih menjual BBM gasoline atau bensin, mungkin sampai akhir bulan ini," ungkap Vanda.

Dampak Kelangkaan: Pengguna SPBU Swasta Harus Putar Otak

Dengan kondisi ini, para pengguna setia SPBU swasta seperti Shell, Vivo, dan BP-AKR tentu harus mulai memutar otak. Mereka harus mencari alternatif lain untuk mengisi bahan bakar kendaraan mereka. Pilihan yang paling realistis tentu saja beralih ke SPBU Pertamina.

Namun, ini bisa menimbulkan konsekuensi lain, seperti antrean yang lebih panjang di SPBU Pertamina. Belum lagi, perbedaan kualitas dan harga BBM yang mungkin sedikit berbeda dari yang biasa mereka gunakan. Situasi ini tentu saja menambah beban pikiran bagi para pengendara di tengah rutinitas padat.

Kelangkaan ini juga menyoroti pentingnya diversifikasi sumber energi dan ketahanan pasokan BBM di Indonesia. Ketika impor dibatasi dan negosiasi dengan pemasok lokal menemui jalan buntu, dampaknya langsung terasa oleh masyarakat. Semoga ada solusi cepat dan tepat untuk mengatasi krisis BBM di SPBU swasta ini ya, Sobat NewsTangerang!

Penulis: Farah Novianti

Editor: Santika Reja

Terakhir disunting: Oktober 2, 2025

Promo Akad Nikah Makeup