Seedbacklink affiliate

Tangerang Bikin Adem! Rahasia di Balik Istigasah Akbar Pemkab dan Warga di Tengah Riuhnya Demo Nasional.

Pejabat Pemkab Tangerang mengikuti istigasah dan syukuran di Babakan Tangerang.
Forkopimda Tangerang gelar istigasah dan syukuran untuk keselamatan bangsa.
banner 120x600

NEWS TANGERANG– Di tengah hiruk pikuk dinamika sosial dan gelombang demonstrasi yang belakangan ini mewarnai berbagai daerah di Indonesia, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang mengambil langkah berbeda. Bersama dengan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan ribuan masyarakat, mereka menggelar istigasah akbar untuk keselamatan bangsa dan daerah. Acara spiritual yang menyejukkan ini berlangsung di Masjid Agung Al-Amjad, Puspemkab Tangerang, pada Kamis (4/9/25) lalu, menjadi oase ketenangan di tengah gejolak.

Mengapa Istigasah Ini Penting?

Acara istigasah ini bukan sekadar rutinitas biasa, melainkan sebuah respons mendalam terhadap situasi nasional. Dihadiri langsung oleh Bupati Tangerang Moch Maesyal Rasyid, Wakil Bupati Intan Nurul Hikmah, serta jajaran Forkopimda, unsur TNI, Polri, ASN, hingga masyarakat umum, kehadiran mereka menunjukkan keseriusan dan kebersamaan yang kuat. Ini adalah bukti nyata bahwa di Tangerang, persatuan dan doa bersama menjadi prioritas utama.

Bupati Maesyal Rasyid dalam sambutannya menegaskan bahwa istigasah ini adalah wujud ikhtiar spiritual. Ini adalah upaya kolektif seluruh elemen masyarakat untuk memohon perlindungan dan keselamatan bagi bangsa, sekaligus memohon kekuatan untuk menjaga stabilitas dan kedamaian. Terutama di Kabupaten Tangerang, yang menjadi rumah bagi jutaan penduduk dengan beragam latar belakang.

Bukan Sekadar Doa, Tapi Ikhtiar Bersama

Lebih dari sekadar ritual keagamaan, istigasah ini adalah manifestasi dari kebersamaan dan kepedulian. Bupati Maesyal menjelaskan bahwa kegiatan doa bersama ini merupakan ikhtiar spiritual untuk memohon perlindungan dan keselamatan bagi Indonesia. Apalagi di tengah berbagai dinamika sosial yang sedang berlangsung, upaya spiritual seperti ini menjadi fondasi penting untuk menjaga ketenangan.

Situasi nasional yang diwarnai gelombang aksi demonstrasi di berbagai daerah memang menjadi perhatian serius. Bupati mengakui bahwa penyampaian pendapat adalah hak setiap warga negara dalam demokrasi. Namun, ia juga menyayangkan gesekan sosial yang kerap timbul akibat beberapa aksi tersebut, yang berpotensi memecah belah persatuan.

Ancaman Hoaks dan Ujaran Kebencian di Era Digital

Dalam era digital yang serba cepat ini, informasi menyebar dengan kecepatan kilat, baik yang benar maupun yang salah. Bupati Maesyal dengan tegas mengingatkan bahaya penyebaran berita bohong (hoaks), ujaran kebencian, dan segala hal yang berpotensi memecah belah. Ia mengajak seluruh elemen masyarakat, khususnya generasi muda yang akrab dengan media sosial, untuk lebih bijak dan bertanggung jawab.

"Mari kita hindari penyebaran berita bohong, ujaran kebencian, dan segala hal yang berpotensi memecah belah," ujarnya. Pesan ini sangat relevan bagi Gen Z yang setiap hari terpapar informasi dari berbagai platform. Menjaga Kabupaten Tangerang sebagai "rumah bersama" berarti menghormati perbedaan dan senantiasa menjaga kebersamaan, bukan malah mengikisnya dengan provokasi.

Tanggung Jawab Bersama Menjaga "Rumah" Tangerang

Bupati Maesyal juga menyoroti pentingnya menahan diri dan menciptakan suasana yang sejuk dan menenangkan, terutama pasca unjuk rasa beberapa waktu yang lalu. Kondisi pasca-demonstrasi seringkali meninggalkan residu emosi dan ketegangan di masyarakat. Oleh karena itu, diperlukan upaya kolektif untuk meredakan suasana dan kembali fokus pada pembangunan.

"Pagi ini kita hadir dengan penuh kerendahan hati untuk memohon pertolongan dan bimbingan Allah SWT," lanjutnya. Doa bersama ini menjadi simbol harapan agar bangsa Indonesia diberi kekuatan untuk kembali bersatu, dipenuhi kesabaran dalam menghadapi perbedaan, dan dijauhkan dari fitnah, provokasi, serta tindakan yang mencederai nilai-nilai kebangsaan dan kemanusiaan. Ini adalah panggilan untuk kembali ke nilai-nilai luhur yang telah lama dipegang teguh.

Peran Penting Ulama dan Tokoh Masyarakat

Menjaga stabilitas dan keharmonisan sosial bukanlah semata-mata tanggung jawab pemerintah. Bupati Maesyal menegaskan bahwa ini adalah tanggung jawab bersama seluruh elemen masyarakat. Dalam konteks ini, peran dan dukungan dari para ulama, tokoh agama, serta tokoh masyarakat menjadi sangat penting dan dibutuhkan. Mereka adalah garda terdepan dalam menanamkan nilai-nilai persatuan dan kearifan lokal.

"Peran para ulama dan tokoh agama sangat penting dalam menanamkan nilai kesabaran, musyawarah, serta ukhuwah islamiyah dan ukhuwah wathaniyah dalam menyikapi setiap persoalan," pungkasnya. Ukhuwah Islamiyah (persaudaraan sesama Muslim) dan Ukhuwah Wathaniyah (persaudaraan sebangsa dan setanah air) adalah dua pilar penting yang harus terus diperkuat. Ini adalah fondasi untuk membangun masyarakat yang toleran, harmonis, dan saling mendukung.

Doa untuk Masa Depan yang Lebih Baik

Acara istigasah ditutup dengan doa bersama yang khusyuk, di mana seluruh hadirin menengadahkan tangan memohon. Mereka memohon agar bangsa Indonesia senantiasa diberikan kedamaian, persatuan, dan dijauhkan dari segala bentuk perpecahan yang bisa merusak tatanan sosial. Doa ini adalah ekspresi harapan kolektif untuk masa depan yang lebih cerah, di mana perbedaan dihargai dan kebersamaan menjadi kekuatan utama.

Istigasah akbar ini menjadi pengingat bahwa di tengah berbagai tantangan, kekuatan spiritual dan kebersamaan tetap menjadi penawar paling ampuh. Tangerang telah menunjukkan bahwa ada jalan lain untuk merespons dinamika sosial, yaitu dengan merajut persatuan melalui doa dan ikhtiar bersama. Sebuah pesan penting yang patut direnungkan oleh setiap individu, khususnya generasi muda, demi masa depan Indonesia yang lebih damai dan sejahtera.

Penulis: Fahri

Editor: Santika Reja

Terakhir disunting: September 23, 2025

Promo Akad Nikah Makeup