NEWS TANGERANG– Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta) di Kota Tangerang kini punya vibe baru yang dijamin bikin betah dan anti-bosan. Bertepatan dengan momen Hari Batik Nasional, sepanjang bulan Oktober 2025, para penumpang bisa menikmati instalasi batik hasil kolaborasi keren antara InJourney Airports dan pemerhati batik ternama, Iwet Ramadhan. Ini bukan sekadar pajangan biasa, lho, tapi sebuah pengalaman budaya yang worth it banget!
Inisiatif ini dirancang khusus untuk memberikan pengalaman unik yang bisa mengusir rasa jenuh akibat penundaan atau waktu tunggu penerbangan yang lama. Bayangkan, sambil menunggu jadwal boarding, kamu bisa langsung terlibat dalam kegiatan melestarikan warisan budaya Indonesia yang adiluhung ini. Dijamin bikin perjalananmu makin berkesan!
Bandara Jadi Gerbang Budaya Dunia yang Bikin Bangga
Veri Y. Setiady, Direktur Komersial InJourney Airports, menjelaskan bahwa instalasi ini tidak hanya hadir di Bandara Soetta saja. Seluruh bandara yang dikelola InJourney Airports juga akan memiliki instalasi serupa, menjadikannya bagian dari strategi besar untuk memperkuat identitas nasional.
Ini adalah upaya serius untuk memperkuat karakter bandara Indonesia di mata dunia, membedakannya dari bandara-bandara internasional lainnya. "Kami berkomitmen menjadikan bandara sebagai gerbang yang memiliki karakter unik, berbeda dari bandara internasional lainnya," ujar Veri, dilansir situs Tangerangnews.com pada Kamis, 2 Oktober 2025.
Instalasi batik ini, bersama elemen lokal lainnya, bertujuan untuk menampilkan kekayaan budaya Indonesia yang tak ternilai. Lebih dari itu, tujuannya adalah menciptakan suasana yang nyaman, edukatif, dan berkesan bagi seluruh penumpang, baik domestik maupun internasional. Ini adalah cara InJourney untuk menunjukkan bahwa bandara bukan hanya tempat transit, tapi juga etalase budaya.
Pengalaman Anti-Bosan: Dari Demo Hingga Tur Filosofis
Gak cuma duduk manis, para penumpang kini diajak terlibat dalam berbagai aktivitas kultural yang unik dan menyenangkan. Salah satunya adalah demo membatik langsung, yang memungkinkan kamu menyaksikan dan bahkan mencoba sendiri proses pembuatan batik. Kamu bisa merasakan sensasi memegang canting, menggoreskan lilin panas, dan melihat bagaimana motif-motif indah mulai terbentuk di atas kain.
Pengalaman hands-on ini dijamin bakal bikin kamu makin menghargai setiap helai kain batik yang ada, sekaligus memahami kerumitan dan kesabaran di baliknya. Rasanya seperti menyelami langsung warisan nenek moyang kita, mantap bos!
Selain itu, ada juga kesempatan untuk mengikuti private tour eksklusif yang akan membawamu menyelami cerita dan filosofi mendalam di balik setiap pola batik yang dipamerkan. Setiap motif punya kisahnya sendiri, lho, seperti Batik Kawung yang melambangkan kesempurnaan dan kemurnian, atau Batik Parang yang merepresentasikan semangat perjuangan dan keberanian.
Kamu juga bisa melihat dan memegang langsung lebih dari 10 motif batik yang dipamerkan, dari yang klasik hingga yang langka. Beberapa di antaranya bahkan termasuk jenis langka dan sarat sejarah, seperti Batik Hokokai yang memadukan budaya Jepang dan Jawa, serta Batik Kawung yang legendaris. Ada juga motif seperti Mega Mendung yang melambangkan ketenangan dan kesuburan, serta Truntum yang berarti cinta kasih tak terhingga.
"Melalui aktivitas ini, kami ingin memberikan apresiasi terhadap makna setiap pola batik," tambah Veri. Ini juga menjadi kesempatan emas bagi para traveler untuk membawa pulang pengalaman budaya Indonesia yang mendalam dan tak terlupakan, bukan sekadar suvenir, tapi juga pemahaman yang lebih kaya.
Batik: Bukan Sekadar Kain, Tapi Filosofi Hidup yang Keren
Iwet Ramadhan, sebagai pemerhati batik yang terlibat dalam proyek ini, menyoroti dimensi edukasi dan pelestarian dari instalasi yang dipamerkannya. Baginya, ini adalah cara jitu untuk mengajak generasi muda agar ikut mengapresiasi dan melestarikan warisan budaya ini. Ini adalah panggilan untuk menjadikan batik sebagai bagian dari gaya hidup modern.
"Kami ingin membawa pemahaman bahwa batik itu bukan sekadar kain, tetapi filosofi hidup," jelas Iwet. Setiap garis, titik, dan motif pada batik menyimpan makna mendalam tentang kehidupan, harapan, dan kearifan lokal yang relevan hingga kini. Batik adalah cerminan nilai-nilai luhur yang diwariskan turun-temurun.
Keterlibatan generasi muda sangat penting untuk keberlanjutan batik di masa depan. Iwet mengakui adanya tantangan besar dalam mencari penerus pembatik, yang sebagian besar saat ini masih didominasi oleh generasi tua. Oleh karena itu, mendekatkan batik kepada kaum muda adalah sebuah keharusan.
Dengan instalasi interaktif ini, diharapkan anak-anak muda bisa melihat batik sebagai sesuatu yang keren, relevan, dan punya nilai seni tinggi. Mereka bisa terinspirasi untuk belajar lebih jauh, bahkan mungkin tertarik untuk menjadi pembatik, desainer batik modern, atau setidaknya menjadi duta budaya di lingkungan mereka. Ini adalah langkah konkret untuk memastikan bahwa seni membatik tidak hanya bertahan, tetapi juga terus berkembang dan berinovasi.
Membawa Budaya ke Kancah Internasional: Worth It Banget!
Inisiatif InJourney Airports dan Iwet Ramadhan ini bukan hanya sekadar pameran, melainkan sebuah pernyataan kuat. Ini adalah pesan bahwa Indonesia serius dalam mempromosikan budayanya ke kancah internasional, dimulai dari gerbang utama negara. Bandara Soetta, sebagai salah satu bandara tersibuk di dunia, menjadi panggung sempurna untuk memperkenalkan keindahan batik kepada jutaan penumpang dari berbagai penjuru dunia.
Dari Sabang sampai Merauke, kekayaan budaya kita memang patut dibanggakan, dan batik adalah salah satu mahakarya yang paling ikonik. Dengan adanya instalasi interaktif ini, diharapkan wisatawan asing bisa mendapatkan kesan pertama yang tak terlupakan tentang Indonesia. Mereka tidak hanya melihat keindahan alam, tetapi juga kekayaan seni dan budaya yang luar biasa, langsung saat tiba atau sebelum meninggalkan tanah air.
Bagi wisatawan domestik, ini adalah pengingat akan warisan luhur yang harus terus dijaga dan dibanggakan. Jadi, siapa bilang menunggu penerbangan itu membosankan? Di Bandara Soetta, kamu bisa healing sambil belajar budaya, bahkan berpartisipasi aktif dalam pelestariannya.
Ini adalah bukti nyata bahwa inovasi dan pelestarian budaya bisa berjalan beriringan, menciptakan pengalaman yang tak hanya menyenangkan tapi juga bermakna. Worth it banget buat kamu yang suka eksplorasi budaya atau sekadar mencari pengalaman baru sebelum terbang. Jangan sampai ketinggalan, ya, instalasi batik ini cuma ada sampai akhir Oktober 2025!
Penulis: Ifan R
Editor: Santika Reja
Terakhir disunting: Oktober 2, 2025