NEWS TANGERANG– Hari Tani Nasional memang selalu jadi momen penting buat kita semua. Tapi, di tahun ini, ada pesan yang lebih dalam dan relevan, terutama buat warga perkotaan. Anggota Komisi III DPRD Kota Tangerang, Gatot Wibowo, menegaskan bahwa Hari Tani harus jadi momentum buat menggenjot sektor pertanian sebagai tulang punggung ekonomi, meski lahan di kota terbatas.
Siapa bilang pertanian cuma buat di desa? Di tengah hiruk pikuk kota, ternyata urban farming atau pertanian perkotaan punya potensi luar biasa. Ini bukan cuma soal nanam-nanam cantik di pot, tapi bisa jadi kunci ketahanan pangan dan kemandirian ekonomi warga.
Urban Farming: Solusi Cerdas di Tengah Kota
Bayangin aja, di tengah kota yang padat, ada lahan tidur yang bisa disulap jadi sumber cuan. Konsep urban farming ini memang lagi naik daun, dan bukan tanpa alasan. Selain bikin lingkungan lebih hijau, hasilnya juga bisa langsung dirasakan oleh masyarakat.
Salah satu contoh paling keren bisa kita lihat di Kampung Betung, Kelurahan Cikokol. Di sana, ada kelompok tani urban yang sukses banget mengelola lahan tidur seluas 4,5 hektare. Mereka menanam jagung ketan alias "Jantan", dan hasilnya? Bikin melongo!
Panen Jagung ‘Jantan’ Bikin Ekonomi Lokal Ngegas!
Gatot Wibowo sendiri sampai salut dengan semangat para petani di Kampung Betung. "Petani jagung ketan ini setiap satu hektare bisa menghasilkan panen hingga 4 ton," ujarnya, dilansir dari salah satu situs berita lokal. Mantap banget, kan?
Meski berada di tengah kota, para petani ini tetap survive dan semangatnya gak kaleng-kaleng. Hasil panen yang melimpah ini jelas punya dampak besar. Perputaran ekonomi lokal jadi makin ngebut, uang berputar di komunitas, dan kesejahteraan warga pun ikut terangkat.
Manfaatkan Pekarangan Rumah, Hemat Belanja, Tambah Cuan!
Tapi, urban farming bukan cuma soal lahan luas. Gatot juga mendorong kita semua buat lebih produktif dengan memanfaatkan pekarangan rumah. Bayangkan, lahan kecil di halaman atau bahkan di balkon bisa jadi kebun mini yang super bermanfaat.
Nanam sayuran, cabai, atau tanaman pangan lainnya di rumah itu banyak banget untungnya. Selain bikin rumah makin asri, ini juga bisa jadi jurus jitu buat hemat pengeluaran belanja bulanan. "Jika ibu-ibu memanfaatkan pekarangan rumah untuk bercocok tanam, maka pengeluaran belanja bisa dihemat," jelas politisi PDI-Perjuangan tersebut.
Artinya, ada "ruang tambahan bagi ekonomi keluarga" yang bisa dialokasikan untuk kebutuhan lain, seperti pendidikan anak atau tabungan masa depan. Ini adalah langkah kecil yang dampaknya besar, lho! Ibu-ibu di rumah bisa jadi pahlawan ekonomi keluarga dengan tangan dingin mereka.
Peran Pemerintah: Dukungan Nyata untuk Petani Kota
Tentu saja, keberhasilan urban farming ini tidak bisa lepas dari peran pemerintah. Gatot Wibowo menekankan pentingnya dukungan nyata dari Pemerintah Kota Tangerang, khususnya Dinas Ketahanan Pangan (DKP). Mereka punya peran krusial dalam menyokong para petani perkotaan.
Dukungan itu bisa beragam bentuknya. Mulai dari penyediaan bibit unggul yang cocok untuk lingkungan perkotaan, pupuk murah yang terjangkau, sampai akses pasar yang lebih mudah bagi hasil panen. Dengan begitu, petani tidak perlu pusing mikirin mau jual ke mana.
"Kedaulatan pangan adalah amanat konstitusi," tegas Gatot. Ini bukan cuma jargon, tapi prinsip dasar yang harus dipegang teguh. Dukungan bagi petani, baik di desa maupun kota, harus benar-benar terasa dan berdampak.
Dengan adanya support yang kuat dari pemerintah, pertanian bisa jadi sektor yang lebih dari sekadar menjaga ketahanan pangan. Ia juga bisa jadi mesin penggerak yang memperkuat ekonomi masyarakat secara keseluruhan. Ini adalah investasi jangka panjang untuk masa depan kota yang lebih mandiri.
Hari Tani Nasional: Titik Balik Semangat Gotong Royong dan Inovasi
Gatot berharap, momentum Hari Tani Nasional tahun ini bisa jadi titik balik kesadaran kita bersama. Pertanian itu bukan cuma soal seberapa luas lahan sawah yang kita punya, tapi lebih ke arah semangat gotong royong dan inovasi dalam mengolah lahan yang ada.
Di kota, lahan memang terbatas, tapi ide dan kreativitas kita tidak boleh terbatas. Dengan inovasi, lahan sempit pun bisa jadi produktif. Dengan gotong royong, komunitas bisa saling bantu untuk mencapai tujuan bersama. Ini adalah kunci keberhasilan urban farming.
"Betapa pentingnya sektor pertanian bagi kehidupan bangsa," pungkas Gatot. Kemandirian pangan harus terus berjalan agar ekonomi masyarakat bisa semakin kokoh. Yuk, kita jadikan Hari Tani Nasional sebagai inspirasi untuk bergerak, berinovasi, dan membangun ketahanan pangan dari halaman rumah kita sendiri!
Penulis: Ifan R
Editor: Santika Reja
Terakhir disunting: September 29, 2025