Seedbacklink affiliate
Kota  

Ngeri! Maling Motor di Kosan Tangerang Kena Batunya, Babak Belur Dihajar Warga yang Ngamuk

Seorang pria wajah diburamkan dan barang bukti sepeda motor Honda Scoopy hitam dengan nopol M 5140 WO.
Polisi mengamankan seorang tersangka bersama barang bukti sepeda motor Honda Scoopy hitam. Diduga terkait tindak kejahatan.
banner 120x600

NEWS TANGERANG– Suasana subuh yang biasanya tenang di Medang Lestari, Kelurahan Medang, Kecamatan Pagedangan, Kabupaten Tangerang, mendadak pecah oleh teriakan dan hiruk pikuk pada Sabtu, 4 Oktober 2025. Sebuah drama menegangkan terjadi, melibatkan empat kawanan pencuri motor (curanmor) yang mengincar kendaraan di lingkungan kos-kosan wanita. Namun, kali ini aksi mereka tak berjalan mulus.

Empat pria mencurigakan itu beraksi sekitar pukul 04.30 WIB, tepat saat sebagian besar warga sedang menunaikan Salat Subuh. Mereka menyelinap, mengintai motor-motor yang terparkir di area kos-kosan yang sering jadi sasaran empuk. Ngerinya, kali ini ada mata yang melihat.

Salah seorang penghuni kos-kosan, yang kebetulan belum tidur atau baru selesai salat, memergoki dua dari empat pelaku sedang mencoba membobol kunci motor. Seketika, teriakan "Maling! Maling!" memecah kesunyian dini hari, mengagetkan warga sekitar.

Teriakan itu bagai alarm bagi warga Medang Lestari yang sudah lama gerah dengan aksi curanmor. Tanpa pikir panjang, mereka berhamburan keluar rumah, bergabung dalam pengejaran dramatis. Tiga pelaku berhasil melarikan diri dengan motor curian mereka, menghilang di kegelapan subuh.

Namun, satu pelaku bernasib apes. Ia gagal kabur dan terjebak dalam kepungan warga yang sudah memuncak emosinya. Pengejaran singkat itu berakhir dengan penangkapan yang brutal.

Warga yang sudah lama frustrasi dengan maraknya kasus curanmor di wilayah mereka, tak bisa menahan amarah. Pelaku yang tertangkap itu langsung menjadi sasaran amukan massa. Ia dihajar habis-habisan, bahkan ditelanjangi, hingga kondisinya babak belur tak berdaya.

Bukan Kali Pertama, Warga Resah Berat!

Kemarahan warga ini bukan tanpa alasan. Menurut keterangan Wawan, salah seorang warga sekitar, aksi pencurian motor di Medang Lestari sudah menjadi "rutinitas bulanan." "Warga di sini sering mengeluh, tiap bulan kemalingan motor sering terjadi, bisa 4-6 kali peristiwa pencurian," ujar Wawan, dilansir situs TangerangNews.

Gak habis pikir, kan? Bayangkan saja, setiap bulan ada saja warga yang kehilangan motor, aset berharga yang seringkali jadi tulang punggung ekonomi keluarga. Kondisi ini tentu menciptakan rasa tidak aman dan kecemasan yang mendalam di kalangan masyarakat. Mereka merasa dibiarkan begitu saja oleh para pelaku kejahatan.

Perasaan frustrasi yang menumpuk itulah yang akhirnya meledak saat salah satu pelaku tertangkap basah. Amukan massa ini menjadi cerminan betapa jengkelnya warga terhadap sindikat curanmor yang seolah tak ada habisnya beraksi di lingkungan mereka. Mereka merasa harus mengambil tindakan sendiri karena kejahatan terus berulang.

Beberapa saat kemudian, pihak kepolisian dari Polsek Pagedangan tiba di lokasi kejadian. Mereka segera mengamankan situasi yang sempat ricuh dan membawa pelaku yang babak belur itu ke kantor polisi. "Tadi ada satu pelaku dibawa ke Polsek Pagedangan, untuk diamankan dan dikembangkan lagi," tambah Wawan.

Penangkapan ini diharapkan bisa menjadi titik terang untuk mengungkap jaringan curanmor yang selama ini meresahkan. Warga berharap polisi bisa menindaklanjuti kasus ini dengan serius, tidak hanya menangkap satu pelaku, tetapi juga membongkar seluruh sindikatnya.

Harapan Warga pada Polisi: Usut Tuntas Sindikat!

Kasus ini menjadi pengingat betapa pentingnya peran aktif masyarakat dalam menjaga keamanan lingkungan, sekaligus menyoroti kebutuhan akan respons cepat dan efektif dari aparat penegak hukum. Keberanian penghuni kos-kosan yang memergoki pelaku menjadi kunci awal terungkapnya aksi kejahatan ini.

Warga Medang Lestari sangat berharap agar pihak kepolisian tidak berhenti pada penangkapan satu pelaku saja. Mereka mendambakan tindakan konkret untuk memberantas tuntas sindikat curanmor yang kerap beraksi, sehingga lingkungan mereka bisa kembali aman dan tenang. Ini bukan hanya tentang satu motor yang dicuri, tapi tentang ketenangan hidup seluruh warga.

Kejadian ini juga menjadi cerminan bahwa keamanan lingkungan adalah tanggung jawab bersama. Sinergi antara warga dan polisi sangat diperlukan untuk menciptakan lingkungan yang bebas dari kejahatan. Warga perlu lebih waspada, sementara polisi harus lebih proaktif dalam patroli dan penegakan hukum.

Saat situs TangerangNews mencoba mengkonfirmasi peristiwa tersebut ke Polsek Pagedangan, salah satu petugas menyampaikan bahwa Kapolsek dan Kanit Reskrim sedang tidak berada di lokasi. Semoga saja, informasi ini segera sampai ke pimpinan dan penyelidikan bisa segera dilakukan secara menyeluruh.

Momen dramatis di subuh hari itu, dengan amukan massa yang tak terbendung, harus menjadi pelajaran bagi para pelaku kejahatan. Bahwa kesabaran warga ada batasnya, dan ketika kemarahan itu meledak, konsekuensinya bisa sangat berat. Ini juga menjadi seruan bagi aparat untuk lebih serius lagi menanggapi keluhan masyarakat.

Penulis: Ifan R

Editor: Santika Reja

Terakhir disunting: Oktober 4, 2025

Promo Akad Nikah Makeup