Seedbacklink affiliate

Geger! Kekayaan Larry Ellison Melonjak Rp1.600 Triliun Sehari, Padahal Oracle Lagi ‘Merana’? Ini Rahasianya!

Larry Ellison, pendiri Oracle, berbicara di depan logo perusahaan.
Larry Ellison, kekayaannya melonjak Rp1.600 triliun dalam sepekan.
banner 120x600

NEWS TANGERANG– Sobat News Tangerang, bayangkan ini: dalam satu hari, kekayaan seseorang bertambah Rp1.600 triliun. Angka ini bukan cuma fantastis, tapi juga sulit dicerna akal sehat. Jumlah tersebut bahkan lebih besar dari anggaran tahunan banyak negara di dunia, lho!

Sosok di balik fenomena luar biasa ini adalah Larry Ellison, pendiri raksasa teknologi Oracle. Pekan lalu, ia resmi mencetak sejarah sebagai manusia kedua di dunia yang berhasil menembus kekayaan bersih USD400 miliar. Ini adalah pencapaian yang mengukuhkan posisinya sebagai salah satu orang terkaya dan paling berpengaruh di planet ini.

Namun, ada satu keanehan yang membuat banyak orang mengernyitkan dahi. Lonjakan kekayaan Ellison yang masif ini terjadi tepat setelah perusahaannya, Oracle, justru melaporkan kinerja pendapatan dan laba yang mengecewakan. Angka-angka tersebut gagal memenuhi ekspektasi para analis pasar, sebuah kabar buruk yang biasanya akan membuat harga saham anjlok.

Lantas, bagaimana mungkin kabar buruk perusahaan justru menjadi pesta pora bagi kekayaan pendirinya? Ini bukan sulap, bukan sihir, Sobat News Tangerang. Ini adalah kisah rumit tentang visi jangka panjang, manuver finansial cerdik, serta kepercayaan pasar yang mendalam pada sosok Larry Ellison dan masa depan Oracle.

Bukan Kebetulan, Tapi Resep yang Diracik Cermat

Fenomena Larry Ellison ini bukanlah kebetulan semata. Kekayaan yang melonjak drastis ini adalah hasil dari resep yang telah diracik dengan sangat cermat selama bertahun-tahun. Ada beberapa pilar utama yang menjadi fondasi di balik penciptaan kekayaan Rp1.600 triliun dalam sekejap mata ini. Mari kita bedah satu per satu!

Pilar Pertama: Visi Jangka Panjang dan Taruhan Besar di Cloud & AI

Larry Ellison dikenal sebagai sosok visioner yang berani mengambil risiko. Bertahun-tahun lalu, ketika banyak perusahaan teknologi masih ragu, Ellison sudah melihat potensi besar di komputasi awan (cloud computing). Ia mendorong Oracle untuk bertransformasi besar-besaran, bersaing langsung dengan raksasa seperti Amazon Web Services (AWS) dan Microsoft Azure.

Meskipun awalnya banyak yang skeptis, investasi besar-besaran Oracle di infrastruktur cloud mulai membuahkan hasil. Kini, dengan munculnya kecerdasan buatan (AI) sebagai tren dominan, Ellison kembali mengambil langkah berani. Oracle memposisikan diri sebagai penyedia infrastruktur cloud yang krusial untuk pengembangan AI, menawarkan chip dan layanan yang sangat dibutuhkan oleh startup dan perusahaan besar.

Para investor mungkin kecewa dengan kinerja jangka pendek Oracle, namun mereka melihat taruhan Ellison di cloud dan AI sebagai investasi masa depan yang sangat menjanjikan. Potensi pertumbuhan di sektor ini dianggap begitu besar, sehingga prospek jangka panjang perusahaan jauh lebih menarik daripada laporan keuangan kuartalan yang kurang memuaskan. Kepercayaan pada visi Ellison inilah yang menjaga harga saham tetap tinggi.

Pilar Kedua: Manuver Finansial Agresif dan Struktur Kepemilikan Saham

Salah satu kunci kekayaan Ellison adalah kepemilikan sahamnya yang sangat besar di Oracle. Ia bukan hanya pendiri, tapi juga pemegang saham individu terbesar. Ketika harga saham Oracle naik, kekayaannya secara otomatis melonjak drastis.

Selain itu, Oracle juga dikenal dengan manuver finansial yang agresif, termasuk program pembelian kembali saham (stock buyback) yang masif. Pembelian kembali saham ini mengurangi jumlah saham yang beredar di pasar, yang pada gilirannya dapat meningkatkan nilai setiap saham yang tersisa. Ini adalah strategi yang sering digunakan untuk mengembalikan nilai kepada pemegang saham, termasuk Ellison sendiri.

Struktur kepemilikan saham Ellison memberinya kendali signifikan atas perusahaan. Keputusannya dalam mengarahkan Oracle, baik dari sisi strategi bisnis maupun finansial, memiliki dampak langsung pada nilai saham dan, tentu saja, kekayaannya. Ini adalah permainan angka yang dimainkan dengan sangat cerdas, Sobat News Tangerang.

Pilar Ketiga: Kepercayaan Investor dan "The Ellison Effect"

Di dunia investasi, reputasi dan kepercayaan pada seorang pemimpin sangatlah penting. Larry Ellison memiliki reputasi sebagai salah satu CEO paling tangguh dan inovatif di Silicon Valley. Ia adalah sosok yang tidak gentar menghadapi persaingan dan selalu mencari cara untuk membuat Oracle tetap relevan.

Meskipun laporan keuangan Oracle mungkin mengecewakan, banyak investor yang tetap percaya pada "The Ellison Effect." Mereka yakin bahwa selama Ellison masih memimpin, Oracle akan selalu menemukan jalan untuk berinovasi dan tumbuh dalam jangka panjang. Kepercayaan ini seringkali lebih kuat daripada angka-angka kuartalan semata, terutama di sektor teknologi yang bergerak cepat.

Investor melihat Ellison sebagai nahkoda yang mampu mengarahkan kapal Oracle melewati badai dan menuju masa depan yang cerah, terutama dengan fokusnya pada teknologi-teknologi disruptif seperti AI. Karisma dan rekam jejaknya yang panjang menjadi jaminan tersendiri bagi para pemegang saham.

Pilar Keempat: Kontrak Besar Pemerintah dan Perusahaan, Serta Ekosistem Oracle

Oracle bukan hanya perusahaan software biasa. Mereka adalah penyedia database dan sistem enterprise yang menjadi tulang punggung operasional banyak perusahaan besar dan lembaga pemerintah di seluruh dunia. Sekali sebuah organisasi menggunakan produk Oracle, sangat sulit bagi mereka untuk beralih ke vendor lain.

Ini menciptakan ekosistem yang sangat "lengket" dan aliran pendapatan yang stabil dari kontrak-kontrak jangka panjang. Meskipun ada fluktuasi dalam penjualan produk baru, pendapatan dari layanan dukungan, pemeliharaan, dan lisensi tetap kuat. Oracle juga aktif mengamankan kontrak-kontrak besar dengan pemerintah dan sektor publik, yang memberikan stabilitas finansial yang signifikan.

Kemampuan Oracle untuk mengunci klien-klien besar ini memastikan bahwa, terlepas dari kinerja kuartalan yang kadang naik turun, perusahaan memiliki fondasi bisnis yang sangat kokoh. Ini memberikan jaminan kepada investor bahwa Oracle akan terus menjadi pemain kunci di pasar teknologi global.

Bukan Hanya Angka, Tapi Strategi Jangka Panjang

Jadi, Sobat News Tangerang, lonjakan kekayaan Larry Ellison sebesar Rp1.600 triliun dalam sehari bukanlah keajaiban finansial yang tiba-tiba. Ini adalah puncak dari strategi jangka panjang yang matang, visi yang berani, manuver finansial yang cerdik, dan kepercayaan pasar yang tak tergoyahkan pada seorang pemimpin visioner.

Ini menunjukkan bahwa di dunia teknologi, nilai sebuah perusahaan tidak selalu diukur dari laporan keuangan kuartalan saja, tetapi juga dari potensi masa depan, inovasi yang dijanjikan, dan kepemimpinan yang kuat. Kisah Larry Ellison adalah pengingat bahwa di balik setiap angka fantastis, ada strategi dan keputusan yang kompleks.

Penulis: Tita Yunita

Editor: Santika Reja

Terakhir disunting: September 17, 2025

Promo Akad Nikah Makeup