Seedbacklink affiliate

Waze Buatan Israel? Gak Nyangka! Jejak Digital ‘Startup Nation’ di Ponselmu Bikin Melongo!

Logo berwarna biru kehijauan dari sebuah aplikasi teknologi.
Aplikasi teknologi telah jadi bagian keseharian kita, contohnya Waze yang lahir dari industri teknologi Israel.
banner 120x600

NEWS TANGERANG– Setiap pagi, jutaan pengendara di Indonesia punya ritual wajib: menyalakan aplikasi Waze. Dengan ikon hantu ceria yang jadi pemandu setia, kita mencari jalan tikus, menghindari macet, dan berharap sampai tujuan lebih cepat. Tapi, pernahkah Sobat NewsTangerang berpikir, dari mana sih aplikasi pintar ini berasal?

Jawabannya mungkin bikin Sobat NewsTangerang kaget: Waze, bersama segudang aplikasi populer lainnya, lahir dari industri teknologi Israel. Gak habis pikir, kan? Jejak digital dari negara yang secara formal tidak punya hubungan diplomatik dengan Indonesia, ternyata sudah jadi bagian tak terpisahkan dari keseharian kita. Ini fenomena yang menarik banget!

Waze: Dari Proyek Kecil Jadi Raksasa Navigasi Dunia

Sebelum jadi aplikasi navigasi raksasa yang kita kenal sekarang, Waze bermula dari sebuah proyek sederhana bernama FreeMap Israel. Ide brilian ini dicetuskan oleh tiga pengusaha asal Israel: Ehud Shabtai, Amir Shinar, dan Uri Levine. Ketiganya bukan orang sembarangan, lho. Mereka adalah veteran dari Unit 8200, sebuah unit intelijen siber elite di militer Israel yang terkenal sebagai "pabrik" inovator teknologi.

Bayangkan, Sobat NewsTangerang, pada awalnya mereka ingin membuat peta digital yang lebih akurat untuk Israel. Tapi, mereka kemudian mengembangkan konsep yang revolusioner: navigasi berbasis komunitas. Artinya, pengguna saling berbagi informasi lalu lintas secara real-time. Kalau ada macet, kecelakaan, atau bahkan polisi, pengguna lain bisa langsung tahu. Mantap, kan?

Konsep ini benar-benar mengubah cara orang bernavigasi. Waze bukan cuma peta statis, tapi sebuah ekosistem informasi lalu lintas yang hidup dan terus diperbarui oleh penggunanya sendiri. Ini yang bikin Waze beda dan cepat banget menarik perhatian dunia. Inovasi semacam ini yang bikin Israel dijuluki "Startup Nation".

Google Beli Waze Rp19 Triliun? Bikin Melongo!

Puncak kesuksesan Waze terjadi pada Juni 2013. Raksasa teknologi dunia, Google, kepincut berat dan akhirnya mengakuisisi Waze dengan nilai yang fantastis. Angkanya bikin melongo, Sobat NewsTangerang: USD1,3 miliar! Kalau dikonversi ke rupiah dengan kurs saat ini, itu sekitar Rp19 triliun. Ngerinya!

Akuisisi ini bukan cuma jadi bukti keberhasilan Waze, tapi juga menegaskan posisi Israel sebagai pemain kunci di panggung teknologi global. Dengan dukungan Google, Waze makin melebarkan sayapnya. Kini, aplikasi ini diperkirakan memiliki lebih dari 130 juta pengguna aktif di seluruh dunia. Dih, banyak banget, ya! Mereka semua mengandalkan Waze setiap hari untuk sampai ke tujuan dengan lebih efisien.

Bukan Cuma Waze: Jejak Digital Israel Ada di Mana-mana

Sobat NewsTangerang, Waze itu cuma puncak dari gunung es. Industri teknologi Israel, yang memang dijuluki "Startup Nation", telah melahirkan banyak banget aplikasi dan teknologi lain yang mungkin ada di ponsel atau perangkatmu tanpa kamu sadari. Soalnya, ekosistem inovasi di sana memang luar biasa.

Kenapa Israel bisa jadi "Startup Nation"? Ada beberapa faktor. Pertama, budaya inovasi yang kuat, seringkali didorong oleh kebutuhan militer yang kemudian diadaptasi untuk keperluan sipil. Kedua, banyaknya insinyur dan talenta teknologi yang mumpuni, seperti para veteran Unit 8200 tadi. Ketiga, dukungan besar dari investor dan modal ventura yang siap mendanai ide-ide brilian.

Jadi, jangan heran kalau banyak teknologi canggih yang kita pakai sehari-hari ternyata punya akar dari Israel. Mau tahu apa saja?

Mobileye: Mata Pintar untuk Mobil Masa Depan

Pernah dengar tentang teknologi mobil otonom atau fitur keselamatan canggih di mobil modern? Nah, salah satu pemain utamanya adalah Mobileye. Perusahaan Israel ini mengembangkan teknologi visi komputer yang memungkinkan mobil "melihat" dan memahami lingkungan sekitarnya. Mobileye diakuisisi oleh Intel pada tahun 2017 dengan nilai fantastis. Jadi, kalau nanti Sobat NewsTangerang punya mobil yang bisa nyetir sendiri, bisa jadi sebagian teknologinya berasal dari Israel!

Viber: Aplikasi Pesan Instan yang Mendunia

Sebelum WhatsApp merajai, ada Viber yang cukup populer di banyak negara. Aplikasi pesan instan ini juga didirikan di Israel pada tahun 2010. Viber menawarkan fitur panggilan suara dan video gratis, serta pesan teks. Pada tahun 2014, Viber diakuisisi oleh perusahaan e-commerce Jepang, Rakuten. Meskipun mungkin tidak sepopuler dulu di Indonesia, Viber masih jadi pilihan utama di beberapa belahan dunia.

Wix: Bikin Website Gampang Banget!

Mau punya website tapi gak ngerti coding? Wix solusinya! Platform pembuat website ini juga berasal dari Israel. Wix memungkinkan siapa saja untuk membuat website yang profesional dan menarik dengan mudah, tanpa perlu keahlian teknis. Dengan fitur drag-and-drop yang intuitif, Wix telah memberdayakan jutaan individu dan bisnis kecil di seluruh dunia untuk punya kehadiran online.

Check Point Software Technologies: Penjaga Keamanan Siber

Di era digital ini, keamanan siber itu penting banget, Sobat NewsTangerang. Nah, Check Point Software Technologies adalah salah satu perusahaan keamanan siber terkemuka di dunia yang juga berasal dari Israel. Mereka menyediakan solusi untuk melindungi jaringan, data, dan perangkat dari serangan siber. Jadi, di balik layar, perusahaan Israel ini ikut menjaga keamanan data kita di internet.

Teknologi Melampaui Batas

Fakta-fakta ini menunjukkan betapa teknologi itu bersifat universal. Inovasi bisa datang dari mana saja, melampaui batas geografis dan bahkan hubungan diplomatik. Aplikasi-aplikasi buatan Israel ini telah membuktikan diri sebagai solusi yang efektif dan bermanfaat bagi jutaan orang di seluruh dunia, termasuk Sobat NewsTangerang di Indonesia.

Jadi, lain kali Sobat NewsTangerang menyalakan Waze atau menggunakan aplikasi lain, mungkin bisa sambil berpikir: "Wah, ternyata jejak ‘Startup Nation’ ini memang ada di mana-mana ya!" Ini bukti nyata bahwa di dunia yang makin terkoneksi ini, teknologi memang bisa menyatukan kita, terlepas dari latar belakang apa pun. Keren banget, kan?

Penulis: Tita Yunita

Editor: Santika Reja

Terakhir disunting: Oktober 1, 2025

Promo Akad Nikah Makeup