NEWS TNG – Siapa bilang Tangerang Selatan cuma identik dengan gedung-gedung tinggi, pusat perbelanjaan modern, dan kehidupan serba cepat? Minggu (14/09/2025) lalu, Tandon Ciater, Serpong, mendadak ramai dengan warna-warni, aroma khas, dan keriuhan Festival Dongdang yang bikin warga penasaran dan bangga. Ini adalah bukti nyata bahwa di balik kemajuan kota, denyut nadi budaya lokal tetap berdetak kencang dan siap memukau siapa saja.
Pemerintah Kota (Pemkot) Tangsel, khususnya Kelurahan Ciater dan Kecamatan Serpong, sukses besar menggelar acara budaya yang bukan cuma menghibur, tapi juga sarat makna. Festival ini menjadi ajang penting untuk menunjukkan kekayaan tradisi yang dimiliki Tangsel, sekaligus mengundang generasi muda untuk lebih dekat dengan akar budaya mereka.
Dongdang: Bukan Sekadar Pawai Biasa, Tapi Pesta Rakyat Penuh Makna!
Buat kamu yang belum familiar, Dongdang itu bukan cuma pawai biasa, lho. Ini adalah tradisi leluhur yang kaya makna, di mana warga mengarak berbagai hasil bumi, kerajinan tangan, hingga makanan tradisional dalam wadah berbentuk unik, mirip rumah-rumahan atau replika bangunan khas. Setiap Dongdang yang diarak bukan hanya indah dipandang mata, tapi juga menyimpan cerita dan filosofi tentang kesuburan, rasa syukur, dan kebersamaan.
Bayangkan saja, puluhan Dongdang dengan hiasan yang memukau, diarak oleh ratusan warga dengan pakaian adat yang ceria, diiringi musik tradisional yang membangkitkan semangat. Suasana di Tandon Ciater benar-benar berubah menjadi pesta rakyat yang otentik dan penuh kegembiraan. Ini adalah momen langka di mana seluruh elemen masyarakat bersatu padu merayakan warisan budaya mereka.
Dari Budaya Leluhur, Jadi Daya Tarik Wisata Kekinian
Kehadiran Heru Sudarmanto, Kepala Dinas Pariwisata Tangsel, yang mewakili Wali Kota Benyamin Davnie, menegaskan betapa pentingnya festival ini bagi kota. Heru menyampaikan bahwa Festival Dongdang adalah cara ampuh untuk melestarikan budaya nenek moyang kita yang tak ternilai harganya. Ini bukan hanya tentang menjaga tradisi, tapi juga tentang menghidupkannya kembali di tengah gempuran modernisasi.
Lebih dari itu, Festival Dongdang punya potensi besar sebagai magnet wisata yang menarik. "Festival ini untuk melestarikan budaya leluhur dan ini menjadi daya tarik wisata," ucap Heru. Ini berarti, tradisi yang sudah ada sejak lama kini bisa jadi daya tarik kekinian yang bikin turis lokal maupun mancanegara penasaran untuk datang dan merasakan langsung pengalaman budaya yang otentik di Tangsel.
Tangsel: Cerdas, Modern, Religius, dan Berbudaya (Beneran!)
Festival Dongdang juga diharapkan mampu menggerakkan roda ekonomi kreatif lokal. Para pelaku UMKM, seniman, dan pengrajin bisa unjuk gigi dan menjual produk-produk unik mereka. Ini adalah kesempatan emas untuk mempromosikan potensi ekonomi berbasis budaya yang ada di Tangsel, sekaligus memberikan dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat.
Selain itu, acara ini memperkuat identitas Tangerang Selatan sebagai kota yang cerdas, modern, religius, dan berbudaya. Ini bukan sekadar slogan, tapi dibuktikan dengan event-event seperti Festival Dongdang yang terus dihidupkan. Heru berharap, Dongdang bisa jadi "calendar of event" tahunan yang ditunggu-tunggu. "Sehingga, harapan kami kegiatan ini dapat dilaksanakan secara berkelanjutan dan dilakukan terus menerus," terangnya. Ini adalah komitmen jangka panjang untuk menjaga dan mengembangkan warisan budaya.
Kunci Sukses? Kolaborasi Warga dan Tokoh Masyarakat!
Di balik suksesnya acara semeriah ini, ada peran besar dari kebersamaan dan kekompakan seluruh elemen masyarakat. Camat Serpong, Syaifuddin, dengan bangga menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh warga, tokoh masyarakat, alim ulama, dan pemuda yang telah berpartisipasi aktif dan bahu-membahu menyukseskan kegiatan ini. Semangat gotong royong inilah yang menjadi pondasi utama keberhasilan Festival Dongdang.
"Saya sampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh warga masyarakat yang sudah berpartisipasi aktif dalam kegiatan ini," ujar Syaifuddin. Ia juga berharap, sebagai kegiatan kedua, Festival Dongdang ini bisa terus berlanjut pada tahun-tahun yang akan datang. "Ini budaya kita yang harus dilestarikan," tegasnya, penuh semangat dan keyakinan. Pesan ini menjadi pengingat bagi kita semua untuk selalu menjaga dan menghargai warisan nenek moyang.
Pesan Penting: Jaga Tradisi, Inovasi Tetap Jalan!
Festival Dongdang bukan cuma soal seru-seruan atau pamer budaya, tapi juga ajang untuk mempererat silaturahmi, persaudaraan, dan tentunya menumbuhkan rasa bangga di hati setiap warga Tangsel. Momen kebersamaan ini menjadi perekat sosial yang penting di tengah kesibukan kota metropolitan.
Heru Sudarmanto juga berpesan, "Mari kita jaga nilai luhur tradisi ini sekaligus berinovasi menghadirkan Tangerang Selatan yang lebih maju dan berdaya saing. Namun, tetap berakar pada budaya lokal." Intinya, kita bisa maju dan modern tanpa harus melupakan jati diri dan akar budaya kita. Justru, dengan memadukan keduanya, Tangsel bisa menjadi kota yang unik dan berkarakter kuat.
Jangan Sampai Ketinggalan Keseruannya Lagi!
Melihat antusiasme warga dan dampak positifnya, Festival Dongdang Ciater memang layak jadi agenda wajib yang harus kamu masukkan dalam daftar kunjungan. Ini adalah kesempatan langka untuk merasakan langsung sensasi budaya lokal yang dikemas modern dan penuh semangat di jantung Tangerang Selatan. Kamu bisa melihat langsung Dongdang-dongdang yang dihias cantik, mencicipi kuliner tradisional, dan menikmati pertunjukan seni yang memukau.
Buat kamu yang kemarin belum sempat hadir, jangan khawatir! Dengan statusnya sebagai "calendar of event" Kota Tangerang Selatan, kemungkinan besar kamu bisa menikmati kemeriahan ini di tahun-tahun mendatang. Siapkan dirimu untuk merasakan langsung pengalaman budaya yang tak terlupakan dan menjadi bagian dari perayaan kebanggaan Tangsel.
Festival Dongdang Ciater adalah bukti nyata bahwa budaya lokal punya kekuatan luar biasa. Ia mampu menyatukan, menggerakkan ekonomi, dan menjadi identitas kebanggaan yang tak lekang oleh waktu. Tangsel memang keren, bukan cuma karena modernitasnya, tapi juga karena kekayaan budayanya yang terus lestari dan siap memukau dunia.
Penulis: Dini Susilowati
Editor: Santika Reja
Terakhir disunting: September 15, 2025
