NEWS TANGERANG– Jakarta Selatan kembali digegerkan dengan insiden pembunuhan sadis yang bikin hati miris. Seorang sopir disebut tega menghabisi nyawa anak majikannya sendiri, seorang bocah berusia 12 tahun, di kawasan Pondok Pinang, Kebayoran Lama. Tragedi mengerikan ini terjadi pada Sabtu dini hari, 30 Agustus 2025.
Korban yang masih duduk di bangku kelas 6 SD itu tewas dengan luka gorok di leher. Kejadian ini sontak menyebar cepat dan menjadi perbincangan hangat di media sosial, memicu reaksi kaget dan geram dari warganet.
Tragedi Berdarah di Subuh Hari
Kabar tragis ini pertama kali viral setelah diposting oleh akun Instagram @infopondokpinang. Bayangkan, insiden berdarah itu terjadi di depan mata kedua orang tua korban. Gak habis pikir!
Sopir yang sudah bekerja selama tiga tahun di keluarga tersebut, tiba-tiba gelap mata. Dia melancarkan aksi kejinya saat suasana masih sepi dan gelap, merenggut nyawa bocah tak berdosa itu.
Kesadisan yang Bikin Geleng-geleng Kepala
"Korban dibunuh sangat sadis dengan cara digorok di hadapan orang tuanya," begitu bunyi postingan yang beredar. Ini jelas bikin kita semua merinding dan bertanya-tanya, apa motif di baliknya hingga pelaku tega berbuat sekeji itu?
Melihat anak sendiri dihabisi dengan cara brutal seperti itu pasti meninggalkan trauma mendalam bagi orang tuanya. So sad! Peristiwa ini menunjukkan betapa rentannya rasa aman, bahkan di lingkungan terdekat sekalipun.
Pelaku Sempat Coba Akhiri Hidup
Setelah melancarkan aksinya, pelaku ternyata sempat mencoba bunuh diri. Namun, usahanya berhasil digagalkan dan ia kini dalam pengamanan pihak berwajib.
Sang sopir kini tengah dirawat di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur. Ia mengalami luka di leher akibat percobaan bunuh diri tersebut, menambah daftar pertanyaan besar di balik kasus ini.
Polisi Masih Dalami Motif, Pelaku Belum Bisa Diperiksa
Kapolsek Kebayoran Lama, Komisaris Polisi Harnas Prihandito, saat dikonfirmasi, membenarkan adanya peristiwa tragis ini. "Betul, kejadiannya tadi subuh," ungkap Kompol Harnas, meski belum bisa memberikan detail kronologi secara lengkap.
Namun, kronologi detail dan motif di balik pembunuhan ini belum bisa didalami lebih lanjut. Pasalnya, kondisi pelaku yang masih dirawat membuat polisi belum bisa melakukan pemeriksaan intensif.
"Untuk motif belum bisa kami dalami karena pelaku dalam kondisi dirawat di RS Kramat Jati, luka di leher," jelas Kompol Harnas. Publik pun menanti kejelasan dari kasus yang bikin geger ini, berharap kebenaran segera terungkap.
Trauma Mendalam bagi Keluarga Korban
Bisa dibayangkan betapa hancurnya hati orang tua korban. Mereka harus menyaksikan langsung detik-detik mengerikan saat nyawa buah hati mereka direnggut secara paksa oleh orang yang selama ini dipercaya penuh. Ini pasti jadi mimpi buruk yang tak akan pernah hilang.
Peristiwa ini tentu akan menjadi luka yang tak tersembuhkan bagi keluarga. Dukungan psikologis dan pendampingan sangat dibutuhkan untuk membantu mereka melewati masa sulit dan berduka ini.
Pentingnya Kewaspadaan di Lingkungan Terdekat
Kasus ini juga menjadi pengingat bagi kita semua untuk selalu waspada, bahkan terhadap orang-orang terdekat sekalipun. Kepercayaan memang penting, tapi kewaspadaan juga tak boleh diabaikan demi menjaga keamanan diri dan keluarga.
Lingkungan rumah seharusnya menjadi tempat paling aman, namun tragedi ini menunjukkan bahwa ancaman bisa datang dari mana saja, bahkan dari orang yang sudah lama dikenal. Penting untuk mengenali tanda-tanda perubahan perilaku pada orang sekitar dan tidak ragu mencari bantuan profesional jika ada indikasi masalah serius.
Menuntut Keadilan untuk Sang Bocah
Semoga pihak kepolisian bisa segera mengungkap motif di balik pembunuhan keji ini setelah pelaku pulih dan bisa dimintai keterangan. Keadilan harus ditegakkan seadil-adilnya bagi korban dan keluarganya yang kini berduka.
Mari kita doakan agar keluarga korban diberikan kekuatan dan ketabahan menghadapi cobaan berat ini. Semoga arwah sang bocah tenang di sisi-Nya dan pelaku mendapatkan ganjaran setimpal atas perbuatannya. #JusticeForBocah12Tahun.
Penulis: Dyandra
Editor: Santika Reja
Terakhir disunting: Oktober 4, 2025