
NEWS TANGERANG– Sobat TNG, kamu udah pernah ngerasain serunya Cap Go Meh di Pasar Lama, belum? Atau nikmatin angin sungai sambil nonton parade Festival Cisadane Tangerang? Kalau belum, fix kamu kudu masukin ini ke wishlist tahunan.
Kota Tangerang emang nggak pernah absen bikin warganya senyum-senyum bangga. Baru-baru ini, festival-festival budaya yang digelar di kota akhlakul karimah ini sukses bikin jalanan rame, kamera HP panas, dan hati warga adem.
Baca Juga: Event & Festival Tradisional Kota Tangerang: Merayakan Budaya dengan Penuh Warna
Di momen Imlek dan Cap Go Meh, kawasan Pasar Lama disulap jadi lautan lampion dan barongsai warna-warni. Tapi jangan salah, bukan cuma warga Tionghoa yang seru-seruan di sana. Etnis Betawi, Sunda, Jawa, bahkan yang cuma mampir pun ikutan nonton parade dan nyicipin kue keranjang.
Semangatnya? Satu hati dalam keberagaman.
Ada parade budaya keliling Pasar Lama
Barongsai loncat-loncat disambut sorakan warga
Lapak-lapak jualan kuliner khas rame kayak konser
“Ini bukan cuma perayaan, tapi juga ajang silaturahmi lintas budaya,” ujar Boyke Urip Hermawan, Kepala Dinas Budaya dan Pariwisata Kota Tangerang, seperti yang dilansir dari Pemkot Tangerang.
Kalau Cap Go Meh rame di jalan, Festival Cisadane bikin tepian sungai serasa venue konser raksasa. Diselenggarakan tiap tahun, festival ini jadi titik temu budaya dari seluruh penjuru Nusantara.
Bayangin aja:
Lomba perahu naga adu cepat di atas sungai
Tari kolosal Betawi dan Jawa berkolaborasi di panggung terbuka
Kuliner khas daerah—dari kerak telor sampai papeda—bebas pilih
UMKM dan pameran kreatif yang jadi surganya anak konten
Dan yang bikin makin wow: ribuan orang datang tiap tahun. Nggak cuma warga lokal, tapi juga wisatawan dari luar kota. Ini baru namanya wisata rasa rumah sendiri.
Kalau kamu cari pengalaman yang mystical but magical, cobain datang ke Klenteng Boen Tek Bio saat arak-arakan Gotong Toapekong digelar. Tradisi ini cuma dilakukan setiap 12 tahun sekali, jadi momen langka banget.
Bayangin patung-patung dewa diarak keliling kota, diiringi musik tradisional dan doa-doa sakral. Jalanan macet bukan karena demo, tapi karena semua orang tumplek blek nonton momen spiritual ini.
Yang unik, meski ini acara keagamaan, warga dari agama dan etnis lain tetep datang dengan rasa hormat dan kagum. Respect dan toleransi jalan bareng di sini.
Pantau Jadwal: Semua info festival bisa kamu cek di akun resmi @tangerangkota atau situs www.tangerangkota.go.id
Datang Lebih Awal: Biar dapet spot terbaik buat nonton dan jepret momen
Bawa Uang Cash: Beberapa tenant UMKM belum semua cashless
Kenakan Pakaian Nyaman: Siap-siap padat, jadi pakai baju yang adem dan sepatu yang tahan banting
Jaga Kebersihan: Bawa tumbler, tas belanja sendiri, dan buang sampah di tempatnya ya
Dan yang paling penting: jangan lupa bagikan keseruan ini di media sosial sobat!
Kota Tangerang emang bukan ibukota, tapi semangat warganya dalam menjaga budaya dan keberagaman bisa jadi contoh nasional. Di tengah zaman yang serba digital, masih ada kota yang serius ngajak anak muda kenal akar budayanya.
“Festival di Kota Tangerang bukan hanya hiburan, tapi juga sarana edukasi dan pelestarian budaya,” tambah Boyke dengan penuh semangat.
Jadi buat kamu, Sobat TNG, yang selama ini mikir festival itu cuma ajang foto-foto, cobain deh datang langsung dan rasain vibes-nya. Bisa jadi kamu pulang bukan cuma bawa oleh-oleh, tapi juga rasa bangga jadi bagian dari kota seberagam ini.
Udah pernah datang ke salah satu festival ini? Atau punya cerita unik saat ikut nonton barongsai atau nonton lomba perahu naga? Ceritain dong di kolom komentar!
Atau share artikel ini ke temen-temen kamu biar makin banyak yang tahu kalau Tangerang bukan cuma tempat transit ke Bandara, tapi kota dengan warna budaya yang luar biasa.
#TangerangUpdate #BeritaTNG #WargaTangerang #InfoKarawaci #BeritaTangerangTerkini
Penulis: Santika Reja
Editor: Santika Reja
Terakhir disunting: April 24, 2025