NEWS TANGERANG– Bayangkan skenario terburuk: kamu sedang berkendara, tiba-tiba terjadi benturan ringan, dan airbag yang seharusnya melindungimu justru meledak seperti granat. Potongan logam dan plastik tajam terlontar, bukan sebagai penyelamat, melainkan sebagai ancaman mematikan. Inilah horor nyata yang kini menghantui ribuan mobil di Amerika Serikat, di mana airbag palsu dari China beredar luas.
Suku cadang palsu ini, yang harganya jauh lebih murah dari aslinya, ternyata mengandung bahaya laten yang tak terbayangkan. Bukan hanya tidak berfungsi dengan baik, tapi juga bisa berakibat fatal. Kasus-kasus tragis telah membuktikan bahwa airbag tiruan ini bukan pelindung, melainkan pembunuh berdarah dingin.
Investigasi Federal Ungkap Ancaman Mematikan
Badan Keselamatan Lalu Lintas AS (NHTSA) baru-baru ini meluncurkan penyelidikan federal besar-besaran. Investigasi ini dipicu oleh serangkaian kecelakaan fatal yang melibatkan inflator airbag yang rusak, dengan dugaan kuat berasal dari produk palsu. Total ada tujuh insiden mengerikan yang diselidiki, lima di antaranya berakhir dengan kematian tragis.
Temuan awal penyelidikan ini sangat mengejutkan dan mengkhawatirkan. Inflator airbag palsu tersebut diduga mengandung bahan kimia yang sangat mudah terbakar. Ini berarti, saat airbag mengembang, bahan kimia tersebut bisa menyala dan memicu ledakan yang tidak terkendali, jauh dari mekanisme keselamatan yang seharusnya.
Peringatan Keras dari Pejabat Tinggi
Menteri Perhubungan AS, Sean Duffy, tidak tinggal diam melihat ancaman serius ini. Dengan tegas, ia menyoroti kasus ini dan menyebut perangkat tersebut sangat berbahaya. Peringatannya ditujukan langsung kepada seluruh industri reparasi mobil di Negeri Paman Sam.
"Pesan saya ke industri reparasi mobil sangat jelas," ucap Sean Duffy. "Siapa pun yang membawa peralatan China yang cacat ke negara ini dan memasangnya hingga membahayakan keluarga Amerika, itu berarti sedang melakukan kejahatan serius." Pernyataan ini menunjukkan betapa seriusnya pemerintah AS menanggapi masalah ini.
Siapa Dalang di Balik Airbag Palsu Ini?
Komponen berbahaya yang sedang diselidiki ini diyakini berasal dari sebuah perusahaan bernama Jilin Province Detiannuo Safety Technology, atau lebih dikenal dengan DTN Airbag. Nama ini kini menjadi sorotan utama dalam skandal keselamatan otomotif global.
Penyelidikan sementara mengindikasikan bahwa inflator pada DTN Airbag mengandung bahan kimia yang tidak stabil. Bahan ini bisa memicu reaksi berantai yang menyebabkan airbag mengembang secara tiba-tiba dan tak terkendali, bahkan bisa meledak dengan kekuatan yang merusak.
Laporan Mengerikan dari Wall Street Journal
Menurut laporan investigasi dari The Wall Street Journal, NHTSA telah mengaitkan DTN Airbag dengan tujuh insiden kecelakaan. Lima dari insiden tersebut berakhir dengan kematian fatal akibat inflator airbag yang bermasalah. Salah satu insiden paling tragis terjadi pada Juli tahun ini, menambah daftar panjang korban.
Laporan tersebut juga mengungkapkan bahwa banyak bengkel di AS tanpa sadar mengimpor inflator airbag murah dari luar negeri. Mereka mungkin tidak menyadari risiko besar yang terkandung di dalamnya, hanya tergiur oleh harga yang jauh lebih rendah.
Mengapa Produk Palsu Begitu Menggoda?
Produk DTN Airbag ini disebut-sebut sebagai barang palsu yang meniru suku cadang asli. Daya tariknya terletak pada harga jual yang sangat murah, bahkan hanya sepersepuluh dari harga komponen asli. Selisih harga yang fantastis ini tentu sangat menggiurkan bagi pihak yang tidak bertanggung jawab.
Bob Stewart, Presiden Dewan Anti-Palsu Otomotif sekaligus Manajer Perlindungan Merek Global di General Motors, menjelaskan mengapa produk palsu ini sangat berbahaya. "Produk palsu ini seringkali dibuat dengan bahan berkualitas rendah dan lebih rentan rusak karena hanya meniru desain yang digunakan pada produk asli," ungkapnya. Ini berarti, bukan hanya tidak efektif, tapi juga sangat rapuh dan berbahaya.
Kisah Tragis Destiny Byassee: Korban Nyata Granat Airbag
Masalah airbag palsu ini pertama kali terungkap ke publik melalui sebuah gugatan yang diajukan oleh keluarga Destiny Byassee di Florida. Kisah Destiny menjadi bukti nyata betapa mengerikannya bahaya airbag palsu ini.
Destiny tewas dalam sebuah kecelakaan saat mengemudi Chevrolet Malibu 2020 dengan kecepatan sekitar 48 km/jam. Penyidik menduga bahwa inflator airbag palsu dari DTN itu meledak seperti granat. Ledakan tersebut melontarkan potongan logam dan plastik tajam langsung ke lehernya, menyebabkan kematian tragis.
Ketidakpastian dan Penyangkalan
Hingga saat ini, belum ada informasi detail mengenai berapa banyak kendaraan di AS yang mungkin telah dipasangi inflator airbag palsu dari DTN. Angka ini bisa jadi sangat besar, mengingat betapa mudahnya suku cadang palsu ini beredar di pasaran. Ketidakpastian ini tentu menambah kekhawatiran bagi para pemilik mobil.
Di sisi lain, DTN Airbag menegaskan bahwa produk mereka dilarang dijual di AS dan bersikeras bahwa pihaknya tidak berbisnis di sana. Namun, penemuan produk mereka di mobil-mobil yang terlibat kecelakaan fatal di AS membuktikan sebaliknya, atau setidaknya menunjukkan adanya jalur distribusi ilegal yang sangat berbahaya.
Apa yang Harus Kamu Lakukan?
Sebagai pemilik mobil, sangat penting untuk selalu waspada. Jika kamu pernah mengganti airbag atau melakukan perbaikan besar pada sistem keselamatan mobilmu dengan harga yang mencurigakan murah, ada baiknya untuk melakukan pengecekan ulang di bengkel resmi atau terpercaya.
Pastikan setiap suku cadang yang digunakan adalah asli dan berasal dari distributor resmi. Jangan pernah berkompromi dengan keselamatan demi harga yang lebih murah. Nyawamu jauh lebih berharga daripada beberapa dolar yang bisa kamu hemat. Edukasi diri dan selalu utamakan keamanan saat berkendara, karena bahaya bisa datang dari tempat yang tidak terduga.
Penulis: Farah Novianti
Editor: Santika Reja
Terakhir disunting: September 24, 2025