Pencarian Bocah 8 Tahun Hanyut di Pamulang Dihentikan Sementara

Santika Reja

Tim SAR Gabungan Pamulang Briefing Pencarian Bocah Tenggelam di Pamulang
Tim SAR Gabungan pencarian bocah hanyut di Pamulang (26/10). Dok. Henny/News TNG

NEWS TNG– Puluhan personel Tim SAR gabungan langsung bergerak cepat merespons laporan Kondisi Membahayakan Manusia (KMM) di Pamulang Estate, Kelurahan Pamulang Timur, Tangerang Selatan, Minggu (26/10/2025).

Misi mereka satu: menemukan Arfan Mias Ramadhan, bocah berusia 7 tahun, yang dilaporkan hanyut terbawa arus selokan sekitar pukul 14.30 WIB.

Operasi pencarian dimulai tak lama setelah laporan insiden diterima. Laporan awal menyebut Arfan, warga Jalan Pinus RT 001/RW 008, hanyut saat berusaha mengambil sandalnya yang jatuh ke selokan yang sedang berarus deras akibat hujan lebat.

Merespons laporan tersebut, tim gabungan dari berbagai instansi dan komunitas relawan langsung berkumpul di titik lokasi kejadian (LKP).

Berdasarkan data di posko lapangan, puluhan personel yang terlibat berasal dari BPBD Tangsel, Kantor SAR Jakarta (Basarnas), Damkar Tangsel, Polsek Pamulang, Koramil, dan Satpol PP. Mereka didukung penuh oleh relawan dari Forum Potensi Tangsel, IEA Tangerang, PMI, Relawan Pramuka Banten, RAC, Semut Tangsel, dan banyak lagi.

Setibanya di lokasi, tim langsung melakukan asesmen cepat dan memetakan area pencarian.

Strategi Penyisiran Dua Lapis

Pencarian Arfan Bocah Hanyut di Pamulang MA Pamulang Estate
Tim SAR Gabungan melakukan penyisiran di lokasi diduga jatuhnya Arfan (7) pada hari minggu (26/10). Dok. Henny/News TNG

Koordinator di lapangan, Bang Ade, menjelaskan strategi awal yang langsung diterapkan oleh tim gabungan. Ini adalah pertaruhan melawan waktu sebelum malam tiba.

“Kita dapat informasi kejadiannya KMM (Kondisi Membahayakan Manusia) atas nama Arfan,” ujar Bang Ade kepada News TNG di lokasi, Minggu (26/10) malam.

“Hari ini Tim Sargabungan sudah melakukan giat operasi melalui SR Basah dan Visual Darat yang dilakukan pencarian,” jelasnya.

Tim SR (Search and Rescue) Basah, yang memiliki kualifikasi penyelamatan di air, langsung turun menyusuri aliran selokan dan sungai. Sementara itu, tim Visual Darat bergerak cepat menyisir tepian sungai, memeriksa setiap rintangan atau titik yang dicurigai menjadi lokasi korban tersangkut.

Arus Deras dan Gelap Jadi Kendala Utama

Namun, operasi pencarian di hari pertama ini menghadapi dua tantangan berat: arus sisa banjir dan kondisi malam hari.

Hujan deras yang menjadi pemicu insiden membuat arus di selokan dan sungai penghubung masih cukup kencang, menyulitkan tim SR Basah untuk bermanuver dan mengurangi jarak pandang di bawah air.

Tantangan terbesar datang saat hari beranjak malam. Jarak pandang yang sangat terbatas membuat operasi pencarian, terutama di badan sungai, menjadi terlalu berisiko untuk dilanjutkan dan bisa membahayakan keselamatan personel SAR sendiri.

Operasi Dihentikan, Lanjut Esok Pagi

Setelah melakukan evaluasi situasi menyeluruh di lapangan, komando operasi akhirnya mengambil keputusan sulit sekitar pukul 20.30 WIB.

“Selesai kita mendapatkan informasi (dan melakukan pencarian) sampai jam 8 lewat 30 (malam). Dan malam ini untuk sementara pencarian masih nihil,” tegas Bang Ade.

Operasi SAR gabungan resmi dihentikan sementara untuk malam ini.

Meski begitu, misi ini belum selesai. Tim SAR gabungan akan kembali berkumpul esok pagi untuk melanjutkan operasi. “Akan diteruskan esok pagi,” tambahnya.

Rencananya, Senin (27/10) pagi, tim akan melakukan briefing untuk mengevaluasi strategi, memetakan kembali area pencarian yang lebih luas, dan melihat potensi pengerahan alat tambahan untuk memaksimalkan misi pencarian Arfan. (Henny)

Disunting oleh: S. Reja

Terakhir disunting: Oktober 26, 2025

Komentar Pembaca

    pos terkait