160 x 600 AD PLACEMENT
160 x 600 AD PLACEMENT
160 x 600 AD PLACEMENT
160 x 600 AD PLACEMENT

Prabowo Rancang Tanggul Laut Jawa: Banjir Rob Minggat!

NEWS TANGERANGPresiden Prabowo Subianto memimpin sebuah rapat penting di Istana Merdeka, Jakarta, pada Selasa (10/6). Pertemuan terbatas ini berfokus pada pembahasan kesiapan pembentukan tanggul laut raksasa, atau yang dikenal dengan Giant Sea Wall (GSW), di sepanjang pantai utara Pulau Jawa.

Menurut Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya, rapat ini menegaskan komitmen pemerintah. Persiapan pembangunan infrastruktur strategis ini bertujuan melindungi kawasan pesisir. Area ini kian rentan terhadap dampak perubahan iklim dan kenaikan permukaan air laut.

Proyek Giant Sea Wall dirancang tidak hanya untuk mengatasi abrasi. Namun, juga untuk meningkatkan ketahanan lingkungan secara keseluruhan. Harapannya, tanggul ini bisa mencegah masuknya air rob ke daratan.

Selain itu, GSW juga diharapkan mampu meredam penurunan permukaan pantai. Ke depannya, tanggul ini bahkan diproyeksikan bisa berfungsi sebagai reservoir atau penampung air bersih.

Teddy menambahkan bahwa dengan adanya proyek ini, pemerintah berupaya memberikan perlindungan yang lebih maksimal bagi masyarakat. Terutama, bagi mereka yang bermukim di sepanjang garis pantai utara (Pantura) Jawa.

Sebelumnya, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengonfirmasi kehadirannya dalam rapat tersebut. Ia menyebutkan, salah satu agenda utama adalah pembahasan mengenai Giant Sea Wall.

Selain Mendagri Tito, beberapa menteri lain yang turut terlihat hadir adalah Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq dan Menteri Investasi sekaligus CEO Danantara Rosan Roeslani. Hal ini menunjukkan kolaborasi lintas kementerian dalam proyek besar ini.

Mendagri Tito menjelaskan kepada wartawan bahwa rapat yang ia hadiri membahas Giant Sea Wall. Topik lainnya adalah masalah lingkungan hidup dan pengelolaan sampah, yang saling terkait dalam upaya menjaga keberlanjutan pesisir.

Keseriusan pemerintah terhadap proyek ini terlihat dari masuknya Giant Sea Wall sebagai salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN). Proyek ini juga sudah tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029.

Pemerintah bahkan berencana membentuk satuan tugas (satgas) khusus. Satgas ini akan menangani pembangunan tanggul laut raksasa ini. Langkah ini menunjukkan keseriusan dalam mengelola proyek berskala besar.

Wakil Menteri Pekerjaan Umum (PU) Diana memaparkan detail penting mengenai cakupan proyek. Nantinya, Giant Sea Wall akan membentang luas dari Banten hingga Jawa Timur.

Secara spesifik, tanggul ini direncanakan akan membentang dari Tangerang hingga Gresik. Panjang total proyek ini diperkirakan mencapai sekitar 946 kilometer, sebuah skala yang sangat ambisius.

Untuk mendukung pembiayaan proyek berskala besar ini, pemerintah membuka lebar peluang kerja sama. Pengerjaan Giant Sea Wall dimungkinkan dengan skema pembiayaan oleh pihak swasta.

Selain itu, investasi multisector juga sangat dimungkinkan untuk turut serta dalam proyek pembangunan tanggul laut ini. Ini menunjukkan pendekatan kolaboratif demi mencapai tujuan vital bagi keberlanjutan wilayah pesisir Jawa.

Ringkasan

Presiden Prabowo Subianto memimpin rapat mengenai persiapan pembangunan Tanggul Laut Raksasa (Giant Sea Wall/GSW) di pantai utara Pulau Jawa. Proyek strategis ini bertujuan melindungi kawasan pesisir dari dampak perubahan iklim dan kenaikan permukaan air laut, serta mencegah banjir rob. Selain itu, GSW diharapkan mampu mengatasi abrasi, meredam penurunan permukaan pantai, dan berfungsi sebagai penampung air bersih.

GSW merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN) yang tercantum dalam RPJMN 2025-2029. Tanggul ini akan membentang sepanjang 946 kilometer dari Banten hingga Jawa Timur, tepatnya Tangerang hingga Gresik. Pembiayaan proyek berskala besar ini dimungkinkan melalui kerja sama dengan pihak swasta dan investasi multisector.

Penulis: Santika Reja

Editor: Santika Reja

Terakhir disunting: Juni 11, 2025

Kamu mungkin juga suka ini!